Tautan-tautan Akses

Dow Jones Ditutup di atas 20.000, Pasar Global Meningkat


Pakar saham Frank Masiello mengenakan topi Dow Jones 20.000 saat bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE), Rabu (25/1). Untuk pertama kalinya, indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi dengan pencapaian di atas 20.000.
Pakar saham Frank Masiello mengenakan topi Dow Jones 20.000 saat bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE), Rabu (25/1). Untuk pertama kalinya, indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi dengan pencapaian di atas 20.000.

Bursa saham global mengalami peningkatan, Kamis (26/1), sehari setelah indeks utama saham Amerika Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi.

Di Jepang, Nikkei ditutup dengan kenaikan 1,8 persen dalam perdagangan Kamis, sementara Hang Seng di Hong Kong naik 1,4 persen.

Kenaikan juga terjadi hari Kamis (26/1) di London dan Frankfurt.

Indeks saham utama Amerika Dow ditutup di atas 20.000 untuk pertama kalinya hari Rabu, dan mengalami kenaikan 9,5 persen sejak Donald Trump menang pemilihan presiden Amerika pada awal November.

Para investor tampaknya tergerak oleh janji Trump untuk memangkas regulasi dan menurunkan pajak. Para pengusaha kerap mengeluh karena pajak dan regulasi mempersulit mereka meraih laba.

Meskipun angka 20.000 itu lebih bersifat simbolis, ekonom PNC Bank Gus Faucher menyatakan angka itu masih mengindikasikan membaiknya gambaran mengenai laba perusahaan. Laba di bursa saham dapat mendorong belanja konsumen yang menggerakkan sebagian besar aktivitas ekonomi karena ini meningkatkan penghasilan bagi keluarga yang memiliki saham.

Sebagian analis menyatakan kebijakan Trump juga dapat mendorong kenaikan inflasi dan suku bunga, yang dapat membantu bank-bank lebih banyak menghasilkan laba. Ini mungkin penyebab perusahaan keuangan besar seperti Goldman Sachs dan JP Morgan meraih laba besar baru-baru ini. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG