Tautan-tautan Akses

DPR AS Loloskan Rencana Stimulus COVID-19 Senilai $1,9 Triliun


Gedung Capitol AS pada Rabu, 18 Desember 2019, di Washington. (Foto: AP)
Gedung Capitol AS pada Rabu, 18 Desember 2019, di Washington. (Foto: AP)

Presiden AS Joe Biden berhasil meraih kemenangan legislatif pertamanya ketika DPR mengesahkan paket stimulus virus corona senilai $ 1,9 triliun pada Sabtu (27/2) pagi. Kemenangan tersebut diraih meskipun Demokrat menghadapi tantangan untuk dapat menggunakan RUU itu untuk menaikkan upah minimum.

Demokrat yang mengontrol majelis tersebut berhasil meraih suara mayoritas partai sebesar 219 banding 212 dan mengirimkannya ke Senat. Para Senator Demokrat berencana untuk melakukan manuver legislatif yang memungkinkan mereka meloloskannya tanpa dukungan dari Partai Republik.

Rencana Penyelamatan Amerika akan digunakan untuk vaksin dan persediaan medis dan bantuan keuangan darurat ke rumah tangga, usaha kecil dan pemerintah negara bagian dan lokal.

Demokrat mengatakan paket itu diperlukan untuk memerangi pandemi yang telah menewaskan lebih dari 500 ribu orang Amerika dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

“Rakyat Amerika perlu tahu bahwa pemerintah mereka ada untuk mereka,” kata Ketua DPR Nancy Pelosi dalam debat di lantai DPR, sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (27/2).

Partai Republik, yang secara luas mendukung bantuan COVID-19 sebelumnya, mengatakan banyak dari paket yang saat ini tidak diperlukan. Mereka berpendapat hanya 9 persen dari total stimulus tersebut yang akan langsung digunakan untuk memerangi virus.

"Itu hanya membuang uang tanpa akuntabilitas," kata Pemimpin Partai Republik di DPR Kevin McCarthy.

Voting DPR merupakan tes pertama yang berhasil bagi Demokrat, yang memegang mayoritas tipis 221-211 di majelis tersebut. Kaum progresif dan moderat dalam partai yang sering berselisih akan menghadapi pertempuran yang lebih berat di masa depan terkait inisiatif imigrasi dan perubahan iklim yang ingin didorong Biden.

Presiden memfokuskan minggu-minggu pertamanya menjabat untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat AS terbesar dalam satu abad, yang telah mengubah sebagian besar aspek kehidupan Amerika.

Partai Demokrat bertujuan agar RUU itu ditandatangani menjadi undang-undang sebelum pertengahan Maret, ketika tunjangan pengangguran dan beberapa jenis bantuan lainnya akan kedaluwarsa.

Kenaikan Upah Minimum

Demokrat harus memilah-milah bagaimana menangani kenaikan upah minimum yang diusulkan. Isu tersebut kemungkinan harus dicabut dari RUU karena aturan rumit yang mengatur Senat.

RUU yang disetujui DPR akan menaikkan upah minimum nasional per jam untuk pertama kalinya sejak 2009, menjadi $15 dari $7,25. Peningkatan tersebut adalah prioritas utama bagi Demokrat progresif.

Pelosi memperkirakan RUU bantuan akan disahkan Kongres dengan atau tanpa kenaikan upah, dan mengatakan Demokrat tidak akan menyerah terkait isu upah minimum tersebut.

Tidak jelas apakah kenaikan upah minimum akan bertahan di Senat bahkan jika isu itu akan tetap dalam RUU. Setidaknya dua Senator Demokrat menentangnya, demikian pula sebagian besar Partai Republik.

Beberapa senator mengusulkan kenaikan yang lebih kecil, ke kisaran $10 hingga $ 12 per jam, sementara Demokrat sedang mempertimbangkan hukuman bagi perusahaan besar yang tidak secara sukarela membayar gaji $15, menurut seorang staf Demokrat.

Upaya untuk menyusun RUU stimulus virus corona bipartisan gagal sejak awal, tak lama setelah Biden dilantik sebagai presiden pada 20 Januari, menyusul serangkaian RUU bipartisan yang disahkan pada tahun 2020. [ah/vm]

XS
SM
MD
LG