Seluruh anggota DPR pekan ini akan memberikan suara tentang prosedur penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, menanggapi pernyataan Gedung Putih yang menilai penyelidikan itu tidak sah.
Sementara itu, seorang lagi pejabat pemerintah bersaksi di depan komisi-komisi DPR hari Selasa (29/10) mengenai percakapan telepon Trump dengan presiden Ukraina, yang merupakan pusat penyelidikan pemakzulan itu.
Ketua DPR Nancy Pelosi telah menjadwalkan pemungutan suara hari Kamis. Dalam surat kepada semua anggota DPR, ia mengatakan ingin "menghapus keraguan" tentang proses tersebut.
Pelosi menambahkan, resolusi penyelidikan pemakzulan akan "menegaskan penyelidikan yang ada dan sedang berlangsung, menetapkan prosedur untuk sidang yang terbuka bagi rakyat Amerika, dan membeberkan hak-hak hukum untuk presiden dan penasihatnya."
Sementara itu, sidang dengar pendapat mengenai penyelidikan pemakzulan itu berlanjut hari Selasa. Komisi di DPR mendengarkan kesaksian Alexander Vindman, seorang letnan kolonel Angkatan Darat, anggota Dewan Keamanan Nasional, yang juga mendengarkan percakapan telepon tanggal 25 Juli lalu antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Hari Senin, mantan wakil penasihat keamanan nasional Charles Kupperman, yang juga mendengarkan percakapan telepon itu, menolak keras untuk memberi kesaksian di depan komisi DPR.
Ketika Gedung Putih memerintahkan Kupperman untuk mengabaikan panggilan sidang DPR, Kupperman meminta hakim untuk memutuskan permintaan siapa yang harus dipenuhinya - panggilan sidang dari Kongres atau Gedung Putih. Pengacaranya mengatakan, Kupperman akan mematuhi panggilan sidang DPR jika pengadilan memutuskan begitu.
Kepada wartawan, ketua Komisi Intelijen DPR Adam Schiff mengatakan, gugatan Kupperman tidak berdasar, dan berharap gugatan dibatalkan. Ia mengatakan, larangan Gedung Putih agar ia tidak bersaksi jelas menunjukkan ada sesuatu.
"Menurut saya, kita bisa menyimpulkan dari tentangan Gedung Putih terhadap kesaksian Dr. Kupperman bahwa mereka percaya kesaksiannya akan memberatkan presiden. Itu juga, menurut saya, merupakan bukti tambahan yang sangat jelas dan kuat bahwa mereka menghalangi tugas Kongres, dan presiden kembali menghalangi fungsi Kongres yang sah menurut undang-undang. Bahkan setelah ada keputusan pengadilan yang menegaskan hak Kongres untuk melanjutkan penyelidikan pemakzulan ini, Gedung Putih terus menghalangi tugas-tugas Kongres, cabang yang setara dengan pemerintah," kata Schiff.
Vindman mengatakan dalam pernyataan pembukaan yang disiapkan dan diperoleh oleh organisasi media bahwa ia termasuk di antara pejabat yang ikut mendengarkan percakapan di mana
Trump mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk "membantu."
Fraksi Demokrat sedang menyelidiki apakah Trump menahan bantuan yang sangat dibutuhkan ke Ukraina sampai Zelenskiy bersedia mengatakan secara terbuka untuk menyelidiki Partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden, dan putra Biden, Hunter. Trump bersikeras, tidak ada janji kompensasi antara dia dan Ukraina, dan menilai percakapan teleponnya dengan Zelenskiy "sempurna."(ka/ii)