Sebuah perusahaan rintisan Jerman siap menggunakan drone atau pesawat nirawak untuk mengirimkan vaksin COVID-19 ke tempat-tempat paling terpencil di dunia. Wingcopter menarget daerah-daerah di mana sarana transportasi biasa sangat sulit sementara pandemi sendiri telah memperlambat perjalanan global.
Membubung tinggi di atas medan yang sulit, pesawat-pesawat nirawak atau drone siap melakukan tugas sangat penting.
Perusahaan rintisan Jerman Wingcopter telah menciptakan dan memodifikasi drone agar sesuai untuk mengirimkan pasokan medis, dan agenda berikutnya adalah mengirim vaksin COVID-19.
Tom Pluemmer, CEO Wingcopter, mengatakan bahwa dalam hal teknologi, pesawat nirawak itu adalah “drone unik dengan efisiensi luar biasa” yang membuatnya sangat sesuai untuk mengirim obat-obatan, yang biasanya perlu dikirimkan dengan segera.
“Drone tersebut diproduksi, dibuat di Jerman tetapi kini dikirim ke seluruh dunia,” jelas Pluemmer.
“Drone ini mampu bekerja di suhu yang sangat kuat, sangat dingin, bahkan sangat panas, serta di tengah angin kencang, sehingga teknologi rotor miring kami, yang merupakan bagian unik pada drone, memungkinkannya terus melayang, lepas landas vertikal dan terbang jarak jauh. Teknologi ini memungkinkan untuk terbang hampir di setiap keadaan dan lingkungan atau lokasi di dunia,” lanjutnya.
Wingcopter, yang berbasis di Weiterstadt di Hesse, negara bagian di Jerman Tengah, didirikan pada tahun 2015 dan sekarang ini mempekerjakan sekitar 100 orang.
Perusahaan rintisan ini bekerja untuk pelanggan di berbagai penjuru dunia dengan fokus pada pengiriman obat-obatan.
Sekarang ini Wingcopter sedang dalam proses mengubah drone-nya untuk diproduksi hingga ribuan per tahun, sebut perusahaan tersebut.
Bulan Mei lalu, Wingcopter berpartisipasi dalam uji coba penggunaan drone untuk mengirim dengan cepat perangkat tes COVID-19 dan alat pelindung diri (APD) di antara fasilitas-fasilitas medis yang lokasinya terpencil di Skotlandia.
Pluemmer menambahkan, “Kami dalam waktu dekat juga akan mengirim vaksin COVID-19 begitu semua izin diberikan. Kami sedang dalam pembahasan dengan kementerian-kementerian kesehatan, dengan mitra-mitra logistik di berbagai negara. Jadi kami sedang mengarah pada Asia Tenggara sekarang ini mengenai pengiriman vaksin COVID-19. Kami juga telah siap di benua Afrika, telah siap di satu negara dan mengincar pengembangan ke negara kedua.”
Wingcopter juga telah mendapat Pendanaan Seri A sebanyak 22 juta dolar untuk mengembangkan pengiriman pasokan medis dengan drone, khususnya untuk vaksin COVID-19.
Putaran pendanaan itu dipimpin oleh Xplorer Capital yang berbasis di Silicon Valley, serta dana modal pertumbuhan Jerman Futury Regio Growth Fund.
Sebelum pandemi virus corona mulai merebak, perusahaan ini telah bekerja sama dengan Dana Anak-anak PBB UNICEF dan kepulauan Vanuatu di Pasifik Selatan untuk proyek percontohan pengiriman vaksin untuk anak-anak di 19 desa terpencil. [uh/ab]