Pejabat desa Nguyen Sy Thong mengatakan anak-anak tersebut menemukan mortir itu Rabu (17/4) saat dalam perjalanan menuju sekolah mereka di propinsi Dak Nong. Mereka tidak tahu bahwa benda itu bom berbahaya.
Dua anak laki-laki berusia 11 tahun tewas di rumah sakit setelah ledakan Selasa itu, dan enam teman sekolahnya dirawat di rumah sakit karena cedera serius.
Thong mengatakan, kawasan dimana anak-anak itu menemukan mortir dulunya adalah pangkalan Amerika sewaktu Perang Vietnam dan pernah menjadi tempat latihan menembak setelah perang berakhir pada 1975.
Polisi sedang menyelidiki apakah mortir itu peninggalan perang atau ditinggalkan militer ketika mereka menggunakan kawasan itu untuk latihan menembak.
Dua anak laki-laki berusia 11 tahun tewas di rumah sakit setelah ledakan Selasa itu, dan enam teman sekolahnya dirawat di rumah sakit karena cedera serius.
Thong mengatakan, kawasan dimana anak-anak itu menemukan mortir dulunya adalah pangkalan Amerika sewaktu Perang Vietnam dan pernah menjadi tempat latihan menembak setelah perang berakhir pada 1975.
Polisi sedang menyelidiki apakah mortir itu peninggalan perang atau ditinggalkan militer ketika mereka menggunakan kawasan itu untuk latihan menembak.