Paling sedikit dua orang bintara yang dicurigai dalam kekeliruan tembakan maut misil anti-kapal supersonik hari Jumat (1/7) di Taiwan tampil dalam sidang pengadilan, sementara tetangga pulau tersebut dan saingan kuat militernya, China, menuntut penjelasan.
Kedua bintara itu menghadapi tuduhan menyebabkan kematian karena kelalaian dalam tugas dan kemungkinan juga akan didakwa berdasarkan hukum militer, karena merusak senjata yang dimaksudkan untuk tempur. Empat hingga lima tentara lain, termasuk atasan mereka, kemungkinan juga akan dikenakan tindakan disipliner.
Salah seorang dari bintara itu dicurigai dengan tidak sengaja menembakkan misil anti-kapal supersonic buatan dalam negeri Hsiung Feng III hari Jumat dari sebuah corvette Angkatan Laut di sebuah pelabuhan dekat kota Kaohsiung, Taiwan selatan. [gp]