Sebuah pengadilan di Madrid, pada Rabu (11/1), memerintahkan dua perempuan asal Spanyol, yang menikah dengan anggota kelompok teroris ISIS, untuk ditahan atas tuduhan terkait teror setelah mereka diterbangkan kembali dari kamp tahanan di Suriah bersama 13 anak-anak, menurut dokumen hukum.
Mereka tiba di Pangkalan Udara Torrejon de Ardoz dekat Madrid pada Senin (9/1) malam hampir dua bulan setelah pemerintah Spanyol setuju untuk menerbangkan mereka pulang dari kamp Roj yang terkenal di Suriah timur laut yang dikuasai etnis Kurdi.
Begitu tiba di pangkalan udara, Yolanda Martinez Cobos dan Luna Fernandez Grande lalu ditahan dan dibawa ke depan hakim pada Rabu (11/1) di Audiencia National, pengadilan kriminal tertinggi Spanyol.
Setelah mendengar pernyataan mereka, hakim memerintahkan agar mereka ditahan dalam penahanan praperadilan tanpa jaminan atas tuduhan "bergabung dengan organisasi teror"—yaitu Daesh, yang merupakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.
Dalam putusannya, hakim mengatakan terdapat "risiko yang nyata bahwa mereka akan kabur, mengingat tuduhan serius yang ditujukan terhadap mereka," serta risiko yang "jelas" akan pelanggaran kembali yang mungkin mereka lakukan.
Tetapi sang hakim tidak menangguhkan hak mereka sebagai orang tua mengingat mereka akan berada dalam penjara. Itu berarti "tidak ada potensi risiko mereka kemungkinan terus mengindoktrinasi anak-anak mereka."
Anak-anak mereka kini dalam perawatan dinas sosial daerah Madrid. [ka/rs]
Forum