Ratusan ribu Muslim menjalankan ritual ke masjid Namira di Gunung Arafat, di luar Mekkah, di bawah terik matahari dan suhu yang berkisar 40 derajat Celsius. Televisi Saudi memperlihatkan lautan jemaah haji dengan pakaian ihram.
Banyak di antara mereka menggunakan payung untuk melindungi diri dari matahari. Mereka menaiki Gunung Arafah, yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad menyampaikan ceramah terakhirnya. Sheikh Sa'ad al Shetri, dalam ceramahnya di masjid, memberitahu para jemaah supaya fokus pada Allah.
Dia mengatakan ibadah haji harus dipersembahkan kepada Allah, dan bahwa tak ada tempat bagi perselisihan politik atau sektarian, yang telah menyebabkan pembantaian mengerikan dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Emir Mekkah Pangeran Khalid al Faisal mengatakan kepada para wartawan bahwa pemerintah Saudi telah berupaya melakukan yang terbaik untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan para jemaah yang menjalani ibadah haji tahun ini.
Dia mengatakan pihak berwenang Saudi telah menyediakan 21.000 bus, sebuah kereta penumpang yang bisa mengangkut 360.000 jemaah, serta menyediakan 30.000 dokter dan perawat, 17 rumah sakit, 35 ruang darurat, dan 135 pusat kesehatan bergerak.
Ribuan personil keamanan Saudi, yang berpakaian serba hitam, mengadakan latihan semalaman untuk memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi kemungkinan terjadinya masalah.
Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Abdel Aziz ben Saoud, mengatakan beberapa hari lalu bahwa kementeriannya dan lainnya bekerja sama untuk menjamin agar ibadah haji berlangsung aman tanpa hambatan. Dia mengatakan beberapa kementerian pemerintah dan organisasi-organisasi swasta telah bekerjasama untuk memastikan ibadah haji berlangsung lancar serta menjamin kenyamanan dan keselamatan para jemaah.
Hari Kamis malam para jemaah menghabiskan waktu di Lembah Muzdalifa setelah menuruni Gunung Arafat. Prosesi ibadah haji akan selesai hari Jumat yang ditandai dengan kurban. [vm/jm]