Dua ledakan menghantam ibu kota Uganda, Kampala, Selasa (16/11), kata penduduk dan media lokal. Ledakan itu mendorong Palang Merah setempat untuk mengirim tim ke lokasi ledakan di dekat parlemen dan kantor polisi pusat.
“Dua ledakan besar di kota, berbeda waktu sekitar satu menit. Yang kedua lebih besar. Jalan menuju parlemen ditutup, ada orang-orang yang menangis.” Demikian lapor Kyle Spencer, direktur eksekutif Internet Exchange Point Uganda, kepada kantor berita AFP setelah mendengar ledakan itu. Sejauh ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban.
Para pejabat Uganda telah mendesak warga agar waspada setelah serangkaian ledakan bom dalam beberapa pekan terakhir.
Satu orang tewas dan sedikitnya tujuh lainnya terluka dalam ledakan di sebuah restoran di pinggiran Kampala pada 23 Oktober. Ledakan lain terjadi dua hari kemudian di sebuah bus penumpang yang hanya menewaskan pelaku bom bunuh diri, menurut polisi.
Pasukan Demokrat Bersatu, afiliasi kelompok ISIS di Afrika Tengah, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap restoran tersebut. [lt/uh]