Dua penyelundup manusia telah dijatuhi hukuman masing-masing sembilan tahun penjara atas kematian empat migran Maroko yang tenggelam setelah mereka dipaksa melompat keluar dari kapal tahun lalu di dekat Ceuta, sebuah daerah kantong milik Spanyol yang terletak di Afrika Utara, kata jaksa penuntut, Kamis (18/4).
Kantor kejaksaan di Ceuta mengatakan hukuman tersebut diputuskan tanpa pengadilan setelah kesepakatan pembelaan dicapai dengan kedua pria tersebut.
Kantor tersebut mengatakan pasangan tersebut, salah satunya berasal dari Ceuta dan seorang warga Maroko, menjemput sembilan pemuda dengan kapal rekreasi di Maroko pada Januari 2023 dengan tujuan membawa mereka ke wilayah Spanyol secara ilegal.
Ketika angin semakin kencang saat mendekati kota pelabuhan Ceuta, para penyelundup memaksa para migran untuk melompat ke air dan berenang ke pantai. Lima dari mereka berhasil melakukannya tetapi yang lainnya tenggelam. Mayat mereka ditemukan beberapa hari kemudian.
Kedua penyelundup manusia tersebut masing-masing didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan karena kelalaian dan pelanggaran terhadap hak-hak warga negara asing. Sebelum kesepakatan pembelaan dicapai pada hari Rabu, jaksa penuntut telah meminta hukuman penjara 32 tahun. Keduanya diperintahkan membayar kompensasi sebesar 205.000 euro ($218.000) kepada masing-masing keluarga korban, kata jaksa.
Para tersangka ditangkap pada Maret 2023 setelah penyelidikan oleh polisi Garda Sipil Spanyol berdasarkan video yang direkam oleh para migran beberapa menit sebelum mereka terjun ke perairan yang bergejolak.
Dalam kasus lain baru-baru ini, polisi Spanyol menangkap tiga orang atas kematian lima migran pada November lalu yang diancam dengan parang dan dipaksa turun dari kapal yang mereka tumpangi bersama puluhan migran lainnya di lepas pantai selatan daratan Spanyol.
Kebanyakan migran yang mencoba memasuki Ceuta atau Melilla, daerah kantong Spanyol lainnya di Afrika Utara dari Maroko melakukannya dengan mencoba melintasi pagar perbatasan yang sangat besar.
Puluhan ribu migran dari negara-negara sub-Sahara yang melarikan diri dari kemiskinan, konflik dan ketidakstabilan di Afrika Barat mencoba mencapai Spanyol setiap tahun dengan kapal.
Sebagian besar berlayar dengan kapal terbuka berukuran besar ke Kepulauan Canary di Atlantik, sementara yang lain dari Maroko, Aljazair, dan negara-negara Timur Tengah mencoba menyeberangi Laut Tengah dan Samudra Atlantik ke daratan Spanyol. Beberapa ribu orang tewas dalam perjalanan berbahaya itu.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan 16.621 migran tiba di Spanyol dengan kapal antara 1 Januari dan 15 April, naik 11.681 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar tiba melalui jalur Pulau Canary. [ab/uh]
Forum