Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menembak mati dua terduga teroris dalam sebuah operasi penangkapan di sebuah rumah di kawasan Vila Mutiara Cluster Biru, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/1/2021) pagi.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengatakan kepada para wartawan bahwa keduanya terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap dalam penggerebekan pada pukul 06.00 pagi WITA.
“Bahwa kedua tersangka bersama dengan jaringannya yang terpusat di Vila Mutiara merupakan jaringan JAD bersama dengan ratusan jemaah lainnya yang menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015 di pondok pesantren Aridho,” papar Irjen Pol Merdisyam.
Menurutnya, ketika hendak ditangkap kedua terduga teroris itu, yang berinisial R dan A, melawan dengan menggunakan senjata tajam dan senapan angin.
Keduanya, kata Merdisyam, bersama keluarga pada 2016 bermaksud bergabung dengan ISIS di Suriah, tetapi rencana mereka dapat dibatalkan di Bandara Soekarno Hatta.
Kedua pelaku juga terlibat pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja katedral Katolik Roma di Jolo, Provinsi Sulu, Fipilina Selatan. Aksi bom bunuh diri pada 27 Januari 2019 itu menyebabkan 22 tewas dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Menurut laporan, Sejak Oktober 2020, kedua terduga teroris itu secara rutin berlatih menembak dan naik gunung.
Dalam penggerebekan itu aparat mengamankan barang bukti berupa sejumlah senjata tajam, senapan angin, busur dan anak panah serta sejumlah dokumen. Polisi juga telah menahan 18 orang termasuk satu orang yang masih dirawat karena mengalami luka tembak. [yl/ft]