Pasangan Australia telah dibebaskan dari tahanan rumah di Myanmar dan diizinkan untuk meninggalkan negara itu tanpa dakwaan. Pembebasan itu diungkapkan oleh satu dari kedua orang konsultan bisnis pasangan itu pada Minggu (4/4), seperti dilansir Reuters.
Christa Avery dan suaminya, Matthew O’Kane, tidak diizinkan meninggalkan Myanmar bulan lalu ketika hendak menaiki pesawat untuk pulang.
Negara itu dilanda pergolakan sejak kudeta militer pada 1 Februari yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
“Saya, tentu saja, sangat lega karena telah dibebaskan dan akan segera pulang dengan suami saya, Matt," kata Avery dalam pernyataan.
“Meskipun saya tahu bahwa saya tidak melakukan kesalahan apapun, sangat stres ditahan di dalam rumah selama dua minggu."
Seorang warga Australia lain, Sean Turnell, penasihat ekonomi Suu Kyi, telah ditahan setelah militer merebut kekuasaan. Kini Turnell mendekam dalam penjara.
“Saya harap apabila Sean tidak bisa dibebaskan segera, paling tidak dia bisa dipindahkan ke tahanan rumah demi kesehatan fisik, mental dan emosionalnya," kata Avery.
Pihak berwenang telah mengatakan Turnell dalam penyelidikan, tapi belum ada dakwaan yang diumumkan terhadapnya. Seorang pengacara Suu Kyi mengatakan pekan lalu dia tahu bahwa Turnell menghadapi dakwaan di bawah Undang-Undang (UU) Rahasia Resmi, tapi belum ada dakwaan yang dikonfirmasi.
Menurut kelompok Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik lebih dari 2.500 orang telah ditahan sejak kudeta. [vm/ft]