Bandara Internasional Dubai, yang merupakan bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional, pada Selasa (22/8) mengumumkan telah melayani 41,6 juta penumpang pada paruh pertama tahun ini. Angka tersebut melebihi angka untuk periode yang sama pada 2019 ketika para pelancong kembali mengudara setelah lockdown atau penutupan wilayah akibat pandemi virus corona.
Bandara ini, yang menjadi markas maskapai penerbangan jarak jauh Emirates di Dubai yang dipenuhi gedung pencakar langit, telah lama menjadi barometer bagi industri penerbangan di seluruh dunia.
Angka-angka baru di bandara yang dikenal sebagai DXB mencerminkan angka yang diperkirakan Asosiasi Transportasi Udara Internasional bahwa lalu lintas udara di seluruh dunia berada pada 94% dari tingkat sebelum COVID.
“Bandara Internasional Dubai sekali lagi mencatatkan rekor selama sembilan tahun berturut-turut sebagai bandara internasional tersibuk di dunia dengan paruh pertama yang sangat, sangat kuat,” kata Paul Griffiths, CEO Bandara Dubai, kepada kantor berita Associated Press.
“Yang terpenting adalah kita telah mencapai 100% dari angka sebelum pandemi, angka yang sama sebagaimana tercatat pada paruh pertama tahun 2019,” katanya.
Jumlah penumpang sebanyak 41,6 juta ini naik sekitar 50% dari 27,9 juta penumpang yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu, karena maskapai penerbangan kini memiliki lebih banyak pesawat dan rute yang beroperasi kembali.
Lalu lintas penumpang tahun ini sebagian besar didorong oleh standar tujuan-tujuan perjalanan bandara, yaitu India, Arab Saudi, Inggris, dan Pakistan.
Rusia juga telah menjadi pasar utama ketika Dubai masih menjadi salah satu dari sedikit tempat yang masih terbuka bagi orang Rusia di tengah perang Moskow dengan Ukraina.
Dubai adalah salah satu kota pertama yang dibuka kembali untuk wisatawan dalam masa pandemi. [my/ka]
Forum