Duta Besar AS untuk Rusia, Jon Huntsman, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan utama Amerika Serikat untuk Moskow selama dua tahun, yang disebutnya sebagai “periode yang secara historis sulit dalam hubungan bilateral.” Koresponden VOA di Departemen Luar Negeri AS, Cindy Saine, melaporkan tentang bagaimana pengunduran diri duta besar luar biasa dan berkuasa penuh itu kemungkinan berpengaruh pada hubungan AS-Rusia.
Pada sidang konfirmasinya di Senat hampir dua tahun lalu, Jon Huntsman, yang ketika itu menjadi calon Duta Besar Amerika untuk Rusia menerima tugas berat tersebut dengan mata terbuka.
Dalam sidang konfirmasi itu, Jon Huntsman mengatakan, “Saya sama sekali tidak berangan-angan, bahwa mengemban tugas sebagai duta besar AS untuk Federasi Rusia akan mudah atau sederhana. Hubungan kita dengan Rusia, merupakan salah satu tantangan kebijakan luar negeri yang paling penting dan kompleks yang kita hadapi.”
Duta Besar Jon Huntsman bertugas di Moskow ketika komunitas intelijen Amerika mengatakan Rusia secara sistematis ikut campur tangan dalam pemilihan presiden Amerika 2016, dan penyelidik khusus menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara Moskow dan kampanye kandidat Donald Trump.
"Itu adalah saat yang membuat frustrasi bagi siapa pun yang bertugas di Rusia," kata Mark Simakovsky dari Atlantic Council, lembaga studi kebijakan internasional di Washington, D.C., kepada VOA.
“Dan dalam banyak hal, hubungan Amerika-Rusia dibatasi oleh radioaktivitas politik dari masalah ini di Washington, dan sebagian besar konsensus bipartisan di Kongres, bahwa kita perlu membatasi keterlibatan dan membatasi hubungan kita dengan Moskow karena aktivitas jahatnya.”
Dalam surat pengunduran dirinya, Duta Besar Jon Huntsman memberikan nasihat bagi penggantinya, dengan mengatakan, “Ke depan, kita harus terus meminta pertanggungjawaban Rusia, ketika perilakunya mengancam kita atau sekutu-sekutu kita.”
Jon Huntsman telah mengabdi pada negaranya sebagai duta besar untuk Rusia, China dan Singapura di bawah pemerintahan Partai Demokrat dan Partai Republik, dan sebagai gubernur negara bagian asalnya, Utah. Beberapa laporan mengatakan bahwa dia mungkin mempertimbangkan untuk mencalonkan diri lagi sebagai gubernur di negara bagian itu.
Pengunduran diri Huntsman terjadi ketika berlangsung tindakan keras terhadap protes anti-Kremlin, yang dipimpin oleh para pendukung kandidat partai oposisi yang dilarang mencalonkan diri sebagai anggota dewan kota Moskow. Polisi Rusia telah menahan lebih dari 1.000 orang dalam protes baru-baru ini, dan gambar-gambar yang menunjukkan polisi memukuli warga yang tergeletak di tanah telah menarik perhatian secara global.
Dalam surat pengunduran dirinya, Huntsman meminta Rusia untuk menghormati supremasi hukum dan hak asasi manusia. [lt/uh]