Sebagai pembicara utama dalam Konvensi Partai Demokrat Rabu (5/9), presiden Amerika Serikat ke-42, Bill Clinton mengatakan jika rakyat menginginkan Amerika menjadi pemimpin perdamaian dan kesejahteraan di dunia yang kompetitif, maka mereka harus memilih Presiden Barack Obama.
“Apakah kita sudah sampai ke tujuan? Tidak. Apakah presiden puas? Tidak. Apakah keadaan kita lebih baik jika dibandingkan sebelum Obama menjabat, dimana ekonomi anjlok, 750.000 orang di PHK per bulannya? Jawabannya untuk hal itu adalah iya,” ujar Clinton.
Clinton juga memahami tantangan yang dihadapi. Ia mengetahui banyak warga Amerika masih marah dan frustrasi dengan perekonomian. Meskipun lapangan pekerjaan bertambah, bank-bank mulai memberi pinjaman dan bahkan pasar perumahan mulai membaik sedikit, tapi masih banyak rakyat yang tidak merasakannya.
Data dari Departemen Keuangan Amerika menegaskan hutang nasional kini telah melampaui US$16 triliun untuk pertama kalinya. Jumlahnya senilai dengan $50.000 per warganegara Amerika. Ini juga menjadi perdebatan dari Partai Republik yang menuduh pemerintahan Obama tidak peduli terhadap anggaran pengeluaraan yang terus membengkak.
Perbaikan perekonomian merupakan sebuah proses panjang, ujar Clinton. Ia menekankan dalam sejarah Amerika, belum pernah ada presiden Amerika yang menghadapi krisis ekonomi dan kemudian berhasil memulihkannya dalam satu kali masa jabatan. Clinton mengingatkan pada masa jabatannya, baru tahun kelima atau tahun pertama masa jabatan kedua, perekonomian Amerika saat itu mulai terasa membaik, terutama di kalangan kelas menengah.
Juli lalu Barack meminta mantan Presiden Bill Clinton untuk menjadi pembicara utama dalam Kovensi Partai Demokrat yang akan secara resmi mencalonkan Barack Obama sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Bill Clinton menyambut hangat undangan tersebut.
Bill Clinton yang pernah menjabat dua kali sebagai Presiden Amerika dianggap sangat memahami kebijakan perekonomian yang sedang dijalankan oleh Obama. Pada 1992, ketika Clinton menjadi presiden untuk masa jabatan pertama, ia menghadapi krisis perekonomian yang buruk. Tapi berkat kebijakan perekonomiannya, anggaran belanja Amerika dalam kondisi surplus ketika ia menyelesaikan masa jabatan keduanya tahun 2000.
Rakyat Amerika masih menyukai Bill Clinton dengan rekam jejaknya dalam kebijakan ekonomi, dan isu ekonomi serta lapangan pekerjaan merupakan isu terdepan dalam pemilu Amerika saat ini dimana angkat pengangguran masih bertahan diatas delapan persen.
Obama akan menyampaikan pidato resmi penerimaannya sebagai kandidat Capres Partai Demokrat Kamis (6/9) malam.
“Apakah kita sudah sampai ke tujuan? Tidak. Apakah presiden puas? Tidak. Apakah keadaan kita lebih baik jika dibandingkan sebelum Obama menjabat, dimana ekonomi anjlok, 750.000 orang di PHK per bulannya? Jawabannya untuk hal itu adalah iya,” ujar Clinton.
Clinton juga memahami tantangan yang dihadapi. Ia mengetahui banyak warga Amerika masih marah dan frustrasi dengan perekonomian. Meskipun lapangan pekerjaan bertambah, bank-bank mulai memberi pinjaman dan bahkan pasar perumahan mulai membaik sedikit, tapi masih banyak rakyat yang tidak merasakannya.
Data dari Departemen Keuangan Amerika menegaskan hutang nasional kini telah melampaui US$16 triliun untuk pertama kalinya. Jumlahnya senilai dengan $50.000 per warganegara Amerika. Ini juga menjadi perdebatan dari Partai Republik yang menuduh pemerintahan Obama tidak peduli terhadap anggaran pengeluaraan yang terus membengkak.
Perbaikan perekonomian merupakan sebuah proses panjang, ujar Clinton. Ia menekankan dalam sejarah Amerika, belum pernah ada presiden Amerika yang menghadapi krisis ekonomi dan kemudian berhasil memulihkannya dalam satu kali masa jabatan. Clinton mengingatkan pada masa jabatannya, baru tahun kelima atau tahun pertama masa jabatan kedua, perekonomian Amerika saat itu mulai terasa membaik, terutama di kalangan kelas menengah.
Juli lalu Barack meminta mantan Presiden Bill Clinton untuk menjadi pembicara utama dalam Kovensi Partai Demokrat yang akan secara resmi mencalonkan Barack Obama sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Bill Clinton menyambut hangat undangan tersebut.
Bill Clinton yang pernah menjabat dua kali sebagai Presiden Amerika dianggap sangat memahami kebijakan perekonomian yang sedang dijalankan oleh Obama. Pada 1992, ketika Clinton menjadi presiden untuk masa jabatan pertama, ia menghadapi krisis perekonomian yang buruk. Tapi berkat kebijakan perekonomiannya, anggaran belanja Amerika dalam kondisi surplus ketika ia menyelesaikan masa jabatan keduanya tahun 2000.
Rakyat Amerika masih menyukai Bill Clinton dengan rekam jejaknya dalam kebijakan ekonomi, dan isu ekonomi serta lapangan pekerjaan merupakan isu terdepan dalam pemilu Amerika saat ini dimana angkat pengangguran masih bertahan diatas delapan persen.
Obama akan menyampaikan pidato resmi penerimaannya sebagai kandidat Capres Partai Demokrat Kamis (6/9) malam.