Keingintahuan dan kekaguman mendorong orang menikmati gerhana bulan total, terlama abad ini dan bisa dilihat di sebagian besar dunia.
Apa yang disebut "bulan merah", ketika benda langit itu berubah menjadi merah tua, terlihat pada waktu yang berbeda di Australia, Afrika, Asia, Eropa dan Amerika Selatan ketika matahari, Bumi dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bayangan Bumi menutup bulan.
Gerhana total itu berlangsung 1 jam 43 menit, dan keseluruhan peristiwa itu berlangsung lebih dari empat jam.
Di Rio de Janeiro orang-orang bersorak ketika bulan merah muncul dari balik kabut.
Di Afrika, orang mendongak ke angkasa, menyaksikan bayangan kemerahan meluncur ke permukaan bulan. Di Somalia, orang bergegas ke masjid untuk sholat gerhana. Di Sudan Selatan, beberapa orang memberanikan diri memotret peristiwa itu, padahal di negara yang dilanda perang itu penggunaan kamera di tempat umum tidak disarankan.
Selain itu, Mars pekan ini juga berada pada jarak terdekat dengan Bumi sejak tahun 2003, membuat planet itu tampak lebih besar dan lebih terang.
Mereka yang tinggal di Amerika Utara tidak bisa menyaksikan gerhana bulan hari Jumat kemarin tetapi bisa menantikan gerhana berikutnya pada 21 Januari 2019, menurut NASA. [ka]