Presiden Filipina Rodrigo Duterte membela sekelompok polisi yang dituduh badan penyelidik utama pemerintah melakukan pembunuhan terhadap seorang walikota yang dipenjarakan terkait perdagangan narkoba. Duterte bahkan mengatakan, ia siap dipenjara demi membela mereka.
Duterte mengatakan dalam pidatonya Rabu, ia masih meyakini bahwa para polisi itu mengungkapkan fakta yang benar. Para polisi itu mengatakan, walikota Rolando Espinosa Sr. dan teman satu selnya tewas di penjara mereka karena terlibat dalam baku tembak dengan para penegak hukum sewaktu berlangsung penggeledahan di sel penjara itu tanggal 5 November lalu.
Biro Investigasi Nasional, Selasa, mengatakan, penyelidikan menunjukkan kedua orang itu tewas dibunuh polisi dan bukan karena baku tembak. Menurut mereka, para polisi yang menjadi tersangka itu kemungkinan sengaja meletakkan pistol dan narkoba di ruang penjara kedua korban untuk membenarkan penggeledahan. [ab/as]