Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mulai mengambil langkah-langkah yang akan mengirim sampah-sampah, yang menurut pejabat Filipina dikapalkan secara ilegal ke Filipina beberapa tahun lalu, kembali ke Kanada.
Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo, dalam sebuah konferensi pers, Rabu (22/5), mengumumkan, Duterte telah memerintahkan sejumlah pejabat untuk mencari perusahaan pengapalan swasta yang bersedia mengirim sampah-sampah itu ke wilayah Kanada. Panelo mengatakan, pemerintah Filipina akan menanggung biaya pengapalan itu.
“Jika Kanada tidak bersedia menerima sampah itu, kami akan meninggalkannya di kawasan perairannya atau 14 mil dari garis pantai negara itu,“ kata Panelo. “Pendirian presiden ini tidak bisa dikompromikan. Filipina sebagai negara berdaulat tidak boleh diperlakukan sebagai sampah oleh negara-negara asing.”
Pemerintah Filipina memanggil pulang dubes dan para konsulnya di Kanada pekan lalu, setelah Otawa tidak mematuhi tengat waktu 15 Mei untuk membawa pulang sampah itu. PM Kanada Justin Trudeau mengatakan pekan lalu, Kanada telah berunding dengan para pejabat Filipina dan berharap akan segera mencapai penyelesaian, namun tidak secara spesifik menyebut kerangka waktu yang ditetapkannya. [ab]