Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan Kementerian Kesehatan dan Keuangan untuk mengatur pembayaran bagi petugas kesehatan yang belum menerima tunjangan tepat waktu. Perintah tersebut dikeluarkan menyusul ancaman para perawat untuk mengundurkan diri dan ancaman mogok serikat pekerja.
Rumah sakit khawatir desersi nakes yang terkena dampak pengunduran diri pada 16 Agustus, khususnya perawat, telah mencapai titik kritis, seperti varian Delta.
"Bayar mereka. Gunakan uang apa pun yang ada," kata Duterte kepada Menteri Kesehatan Franscisco Duque. Menkes Filipina menghadapi pertanyaan terkait pengeluaran COVID-19 senilai lebih dari $1 miliar, termasuk tidak dibayarnya tunjangan pekerja medis.
Perintah itu muncul setelah para pemimpin serikat pekerja di rumah sakit, pekan lalu, mengancam mogok, sementara sebuah kelompok perawat mengatakan lusinan orang mungkin mengundurkan diri karena tunjangan risiko yang belum dibayar.
Asosiasi Rumah Sakit Swasta Filipina (PHAPi) memperkirakan 40% perawat rumah sakit swasta mengundurkan diri tahun lalu, tetapi angka tersebut akan bertambah mengikuti gelombang infeksi COVID-19 tahun ini. [ah]