Ebola tampaknya menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada bayi daripada orang dewasa. Penyakit itu membunuh 90 persen bayi di bawah usia satu tahun yang terinfeksi, demikian temuan penelitian baru.
Penelitian bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Imperial College London mendapati bahwa, walaupun angka infeksi lebih rendah pada anak-anak daripada orang dewasa, bayi yang terkena penyakit itu mempunyai peluang yang jauh lebih kecil untuk selamat.
Virus tersebut, yang menyebabkan demam berdarah dan mendorong pendarahan dalam dan luar, membunuh 90 persen bayi dalam wabah sekarang ini dan kira-kira 80 persen anak-anak berusia antara satu dan empat tahun, demikian temuan para ilmuwan.
Lebih dari 23.000 orang telah mengidap Ebola dan lebih dari 10.000 telah meninggal dunia sejak wabah itu mulai lebih dari setahun lalu. Negara-negara Afrika Barat Guinea, Sierra Leone dan Liberia merupakan negara-negara yang mengalami serangan paling berat dari virus mematikan ini.