Kenaikan bersih lapangan pekerjaan turun dari 200,000 menjadi hanya 74,000 bulan lalu. Sementara sebagian investor kecewa, sebagian besar ekonom mengatakan situasi lapangan kerja Amerika akan secara bertahap membaik sekitar satu tahun ke depan.
Ekonomi Amerika masih dalam pemulihan dari resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa, yang membuat warga Amerika kehilangan pekerjaannya dan memenuhi kantor-kantor pelayanan pengangguran.
Masih terdapat sekitar 10.4 juta orang yang secara resmi menganggur, sebuah penurunan sekitar dua juta dalam setahun belakangan ini.
Pemulihan ini hingga sekarang telah mengurangi tingkat pengangguran dari lebih 10 persen menjadi 6.7 persen.
Namun laporan Jumat (10/1) mengungkap beberapa berita yang mengecewakan, kata Mark Hamrick dari Bankrate.com melalui Skype.
"Sejumlah orang menyerah dalam mencari pekerjaan, bahkan hingga ratusan ribu orang, yang berarti tingkat pengangguran menurun karena alasan-alasan yang salah. Laporan ini membuat kita bertanya apakah pemulihan terjadi seperti yang diperkirakan," ujarnya.
Gubernur Bank Sentral Ben Bernanke mengatakan ekonomi akan terus menguat, dan ini akan menggairahkan penciptaan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi tingkat pengangguran Amerika hingga beberapa tahun kedepan – kembali pada tingkat yang wajar seperti sebelum krisis melanda.
"…tingkat pengangguran akan menurun antara 6.3 dan 6.6 persen pada kwartal ke empat 2014 dan antara 5.3 dan 5.8 persen pada akhir kwartal 2016,” ujarnya.
Ekonom mengatakan bahwa tingkat pengangguran resmi tidak memperhitungkan jutaan orang yang tetap berjuang untuk mendapatkan penghasilan dalam ekonomi yang lambat. Ini termasuk mereka yang ingin bekerja penuh, namun hanya mendapat pekerjaan paruh waktu, dan yang lainnya yang menyerah dalam mencari pekerjaan karena mereka berpendapat tidak ada pekerjaan yang tersedia bagi mereka.
Seorang ahli ekonomi perburuhan mengatakan dengan menambahkan jumlah pekerja yang bekerja paruh waktu dan mereka yang menyerah mencari pekerjaan ke dalam perhitungan resmi tingkat pengangguran maka akan diperoleh gambaran yang lebih akurat terhadap pengangguran Amerika.
Ekonom Aparna Mathur, yang melakukan penelitian masalah pekerja pada American Enterprise Institute, mengatakan banyak orang yang menganggur tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan pemberi kerja dalam ekonomi yang terus berkembang, atau mereka tidak memiliki uang untuk pindah ke kota-kota dimana tersedia lapangan pekerjaan.
Resesi selalu mengakibatkan orang kehilangan pekerjaannya, namun kali ini merupakan pukulan yang besar, hingga mengakibatkan 3.9 juta orang tanpa pekerjaan selama enam bulan atau lebih.
Para ekonom mengatakan pemberi kerja enggan merekrut pekerja yang telah menganggur untuk waktu yang lama karena khawatir mereka telah kehilangan keahlian atau ketrampilan dalam bekerja.
Ekonomi Amerika masih dalam pemulihan dari resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa, yang membuat warga Amerika kehilangan pekerjaannya dan memenuhi kantor-kantor pelayanan pengangguran.
Masih terdapat sekitar 10.4 juta orang yang secara resmi menganggur, sebuah penurunan sekitar dua juta dalam setahun belakangan ini.
Pemulihan ini hingga sekarang telah mengurangi tingkat pengangguran dari lebih 10 persen menjadi 6.7 persen.
Namun laporan Jumat (10/1) mengungkap beberapa berita yang mengecewakan, kata Mark Hamrick dari Bankrate.com melalui Skype.
"Sejumlah orang menyerah dalam mencari pekerjaan, bahkan hingga ratusan ribu orang, yang berarti tingkat pengangguran menurun karena alasan-alasan yang salah. Laporan ini membuat kita bertanya apakah pemulihan terjadi seperti yang diperkirakan," ujarnya.
Gubernur Bank Sentral Ben Bernanke mengatakan ekonomi akan terus menguat, dan ini akan menggairahkan penciptaan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi tingkat pengangguran Amerika hingga beberapa tahun kedepan – kembali pada tingkat yang wajar seperti sebelum krisis melanda.
"…tingkat pengangguran akan menurun antara 6.3 dan 6.6 persen pada kwartal ke empat 2014 dan antara 5.3 dan 5.8 persen pada akhir kwartal 2016,” ujarnya.
Ekonom mengatakan bahwa tingkat pengangguran resmi tidak memperhitungkan jutaan orang yang tetap berjuang untuk mendapatkan penghasilan dalam ekonomi yang lambat. Ini termasuk mereka yang ingin bekerja penuh, namun hanya mendapat pekerjaan paruh waktu, dan yang lainnya yang menyerah dalam mencari pekerjaan karena mereka berpendapat tidak ada pekerjaan yang tersedia bagi mereka.
Seorang ahli ekonomi perburuhan mengatakan dengan menambahkan jumlah pekerja yang bekerja paruh waktu dan mereka yang menyerah mencari pekerjaan ke dalam perhitungan resmi tingkat pengangguran maka akan diperoleh gambaran yang lebih akurat terhadap pengangguran Amerika.
Ekonom Aparna Mathur, yang melakukan penelitian masalah pekerja pada American Enterprise Institute, mengatakan banyak orang yang menganggur tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan pemberi kerja dalam ekonomi yang terus berkembang, atau mereka tidak memiliki uang untuk pindah ke kota-kota dimana tersedia lapangan pekerjaan.
Resesi selalu mengakibatkan orang kehilangan pekerjaannya, namun kali ini merupakan pukulan yang besar, hingga mengakibatkan 3.9 juta orang tanpa pekerjaan selama enam bulan atau lebih.
Para ekonom mengatakan pemberi kerja enggan merekrut pekerja yang telah menganggur untuk waktu yang lama karena khawatir mereka telah kehilangan keahlian atau ketrampilan dalam bekerja.