Uang tunai yang dimiliki oleh rumah tangga-rumah tangga mendekati rekor tertinggi di Amerika Serikat, dan konsumen menggunakannya untuk memenuhi restoran-restoran, melakukan perjalanan dan membeli mobil baru. Lowongan pekerjaan ada di mana-mana. Kekayaan bersih keluarga-keluarga Amerika umumnya 30 persen lebih tinggi dari sebelum pandemi, terutama bagi warga di lapisan bawah. Tapi terlepas dari semua itu, sebagian warga tetap marah pada Presiden Joe Biden.
Pemilihan paruh waktu pada hari Selasa (8/11) dapat melumpuhkan presiden dari Partai Demokrat itu, jika Partai Republik berhasil mengendalikan Kongres. Jajak pendapat serta survei sentimen publik menunjukkan bahwa suasana suram seputar masalah ekonomi telah mendorong pemilih pada penilaian negatif terhadap kinerja Biden.
Fakta politik Amerika menunjukkan bahwa partai yang menduduki Gedung Putih harus berjuang dalam pemilihan kongres yang diadakan setiap dua tahun di antara pemilihan presiden.
Fakta yang ada saat ini adalah adanya ketidakselarasan yang menyolok antara peringkat kepuasan 40 persen terhadap presiden dengan kondisi ekonomi secara lebih luas yang campur-aduk, yakni inflasi tinggi yang menjadi perhatian banyak orang, tetapi juga salah satu bursa pekerjaan terkuat dalam beberapa dekade dengan tingkat pengangguran 3,7 persen.
Namun 56 persen responden dalam jajak pendapat Morning Consult baru-baru ini memberikan nilai “gagal” pada ekonomi, dan indeks kepercayaan konsumen “telah lebih rendah dalam beberapa minggu terakhir daripada selama lockdown karena COVID-19 pada tahun 2020.”
Mungkin yang sama pentingnya dengan politik adalah ketidakpastian tentang masa depan, sesuatu yang tampaknya menjadi alasan rendahnya kepercayaan konsumen dalam survei tersebut. [lt/em]
Forum