Tautan-tautan Akses

Ekonomi Thailand Alami Penyusutan Terburuk dalam 22 Tahun


Suasana di pasar pakaian di Bangkok, Thailand, 6 Agustus 2020. (Foto: dok). (Foto AP / Gemunu Amarasinghe, File)
Suasana di pasar pakaian di Bangkok, Thailand, 6 Agustus 2020. (Foto: dok). (Foto AP / Gemunu Amarasinghe, File)

Ekonomi Thailand terkontraksi 12,2 persen pada kuartal kedua tahun ini – penurunan paling tajam sejak krisis finansial melanda Asia pada akhir 1990-an. Fakta statistik ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang memburuk menyusul keputusan pemerintah untuk menutup negara itu dari perjalanan internasional karena wabah virus corona.

Laporan yang dirilis Dewan Nasional Ekonomi dan Pembangunan Sosial, Senin (17/8), menunjukkan, investasi, belanja konsumen dan perdagangan terkontraksi secara signifikan. Produk pertanian, yang juga dipengaruhi musim kemarau, menyusut tiga persen, sementara industri manufaktur menurun 14,4 persen. Sebagai perbandingan, pada kuartal pertama, ekonomi negara itu hanya menyusut 2 persen.

Situasi ekonomi yang memburuk diperparah oleh gelombang kerusuhan mahasiswa. Pada Minggu (16/8), para demonstran antipemerintah menggelar aksi protes yang menuntut diselenggarakannya pemilu baru, perubahan konstitusi dan pengakhiran intimidasi terhadap para pengecam pemerintah.

Aksi protes itu sendiri tidak secara terang-terangan mempersoalkan ekonomi, namun menegaskan ketidaksenangan publik terhadap cara pemerintah yang didominasi militer dalam menanggulangi krisis, sehingga mengakibatkan banyak orang mengalami kesulitan ekonomi.

Pemerintah memberlakukan berbagai pembatasan ketat untuk mengendalikan wabah, termasuk memberlakukan jam malam dan larangan penjualan alkohol. Kebijakan ini memang terbukti berhasil mengendalikan wabah, namun menimbulkan kerugian ekonomi yang parah. Banyak bisnis pariwisata gulung tikar dan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Perekonomian Thailand sangat mengandalkan bisnis pariwisata. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, pandemi virus corona telah membuat bisnis ini menyusut 38 persen. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG