Seorang eksekutif puncak di bisnis keluarga mantan presiden Donald Trump hari Kamis (18/8) mengaku bersalah karena mengelak pembayaran pajak. Kesepakatan untuk mengaku bersalah itu berpotensi membuatnya menjadi saksi mahkota melawan perusahaan Trump di persidangan musim gugur nanti.
Kepala Urusan Keuangan (CFO) Trump Organization, Allen Weisselberg, dalam sidang pengadilan hari Kamis mengakui bahwa ia mengelak pajak atas tunjangan mewah yang diberikan dari perusahaan, termasuk pembayaran sewa mobil mewah, sewa apartemen di Manhattan dan biaya sekolah swasta untuk cucu-cucunya.
Sejauh ini Weisselberg adalah satu-satunya orang dekat Trump yang menghadapi tuntutan pidana oleh kantor kejaksaan di distrik Manhattan setelah penyelidikan yang berlangsung lama. Weisselberg dituduh telah membantu beberapa karyawan perusahaan untuk mengelak pembayaran pajak penghasilan dengan tidak melaporkan kompensasi penuh yang mereka dapatkan.
Hakim Juan Manuel Mercan setuju untuk memvonis Weisselberg hukuman lima bulan penjara, dengan masa percobaan lima tahun, di kompleks penjara di Pulau Rikers, di New York City. Ia dapat dibebaskan lebih awal jika berperilaku baik selama berada di balik jeruji besi.
Hakim mengatakan Weisselberg harus membayar hampir dua juta dolar dalam bentuk pajak, denda dan bunga.
Dalam proses tawar menawar antara kuasa hukum dan jaksa atas pengakuan bersalah itu, Weisselbeg juga diharuskan bersaksi dengan jujur sebagai saksi penuntutan ketika Trump Organization diadili pada bulan Oktober mendatang atas tuduhan terkait. Perusahaan itu dituduh telah membantu Weisselberg dan sejumlah eksekutif lainnya mengelak pembayaran pajak penghasilan dengan tidak melaporkan secara akurat kompensasi penuh yang mereka dapatkan kepada pemerintah.
Trump tidak didakwa dalam kasus ini.
Kesaksian oleh Weisselberg berpotensi melemahkan perlawanan Trump Organization. Jika terbukti bersalah, perusahaan itu dapat menghadapi denda atau berpotensi ditempatkan dalam masa percobaan dan dipaksa mengubah praktik bisnis tertentu. [em/jm]
Forum