Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, menjual sekitar $5 miliar saham perusahannya, sebagaimana dilaporkan oleh miliarder tersebut dalam pengajuan kepada bursa saham Amerika Serikat pada Rabu (10/11). Penjualan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah ia melakukan polling kepada pengguna Twitter tentang penjualan 10 persen sahamnya.
Dalam penjualan saham pertamanya sejak 2016, Musk menjual hampir 3,6 juta lembar saham di Tesla, yang nilainya setara dengan sekitar $4 miliar. Ia juga menjual 934.000 lembar saham lainnya seharga $1,1 miliar setelah menjalankan opsi untuk mengakuisisi hampir 2,2 juta saham.
Reuters melaporkan 4,5 juta saham yang dijual itu setara dengan sekitar 3 persen dari total kepemilikannya di produsen kendaraan listrik. Saham tersebut, menurut majalah Forbes, merupakan bagian besar dari kekayaan Musk yang diperkirakan mencapai $281,6 miliar.
Musk pada Sabtu (6/11) melakukan jajak pendapat di media sosial Twitter tentang penjualan 10 persen sahamnya. Hal itu mengakibatkan harga saham Tesla tertekan setelah mayoritas warganet di Twitter mengatakan mereka setuju dengan penjualan tersebut.
Nilai saham merosot sebesar 12 persen pada Selasa (9/11) dalam aksi jual multi-hari yang membahayakan posisi perusahaan pada kelompok perusahaan bernilai $1 triliun, namun nilai saham membaik dengan kenaikan sebesar 4,3 persen pada Rabu (10/11).
Sementara Tesla telah kehilangan hampir $150 miliar nilai pasarnya pada minggu ini, investor ritel telah menjadi pembeli bersih saham tersebut. Sekitar 58 persen dari pesanan perdagangan Tesla di situs pialang Fidelity pada Rabu (9/11) adalah untuk pembelian, bukan penjualan.
Investor ritel melakukan pembelian bersih sebesar $157 juta pada hari Senin (8/11) dan Selasa (9/11), menurut Vanda Research.
Nilai saham Tesla saat ini melesat lebih dari 51 persen pada 2021, sebagian besar berkat reli Oktober yang didorong oleh kesepakatan untuk menjual 100.000 kendaraan ke perusahaan rental mobil Hertz. [ah/rs]