Emir Qatar tiba di Iran, Kamis (12/5), untuk melangsungkan pembicaraan dengan presiden Iran.
TV pemerintah menayangkan kedatangan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Bandara Mehrabad Teheran, di mana ia diterima oleh wakil presiden Iran Mohammad Mokhber. Laporan itu mengatakan bahwa isu-isu bilateral, regional dan internasional menjadi agenda selama kunjungan tersebut.
Pertemuan antara emir tersebut dan Presiden Ebrahim Raisi dijadwalkan akan berlangsung pada hari yang sama.
Banyak media internasional melaporkan, kunjungan emir itu merupakan bagian dari upaya menyelamatkan kesepakatan nuklir Teheran dengan negara-negara besar dunia yang menemui jalan buntu.
Kunjungan resmi tersebut dilakukan saat koordinator Uni Eropa yang berusaha menghidupkan kembali kesepakatan nuklir masih berada di Iran.
Pembicaraan di Wina telah terhenti selama berbulan-bulan, tampaknya karena tuntutan Iran agar Washington mencabut tuduhan terorisme terhadap pasukan paramiliter Iran, Garda Revolusi.
Enrique Mora bertemu dengan perunding nuklir Iran, Rabu, untuk membuat dorongan diplomatik, tidak lama setelah dinas intelijen Iran mengumumkan bahwa mereka telah menahan dua warga negara Eropa. Pembicaraan itu berlanjut pada hari Kamis, kata media Iran tanpa memberikan rincian lebih jauh.
Qatar menyambut kedatangan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Februari lalu. Meskipun ukurannya kecil, negara kecil di Teluk Arab ini memainkan peran strategis sebagai mediator dan negosiator di wilayah yang penuh dengan konflik sektarian dan politik itu. Hubungan Qatar yang baik dengan Washington dan Teheran memungkinkan Doha menjadi perantara di antara keduanya. (ab/uh)