Pihak berwenang hari Sabtu mengatakan bahwa korban tewas termasuk sembilan warga Kristen yang ditembak oleh para pemberontak dari kelompok yang dikenal sebagai Pejuang Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFF), dan sedikitnya lima pemberontak tewas oleh pasukan pemerintah pada hari Kamis dan Jumat.
Seorang juru bicara militer regional, Kapten Joan Petinglay, mengatakan bentrokan itu pecah di tiga provinsi di pulau Mindanao. Sekitar 200 pemberontak terlibat dalam sedikitnya delapan serangan selama dua hari.
Petinglay mengatakan, “Kami mendapat informasi bahwa BIFF hendak menyerang warga sipil dan petugas kami, karena itu kami meningkatkan siaga sebelum Natal. Hal itu mencegah para pemberontak menyerang lebih banyak desa dan menimbulkan lebih banyak korban jiwa.”
Mindanao, yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang, adalah satu-satunya wilayah Filipina dengan populasi Muslim yang cukup besar. Kelompok Bangsamoro memisahkan diri dari organisasi pemberontak Muslim utama di Filipina pada tahun 2011, menyatakan akan berjuang untuk menciptakan negara Islam di bagian selatan yang didominasi Kristen dan menolak segala upaya untuk meraih kesepakatan dengan pemerintah. [vm]
Serangan pemberontak terhadap beberapa desa di Filipina selatan hari Jumat (25/12) telah menewaskan sedikitnya 14 orang.
Terkait
Paling Populer
1