Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertekad tidak akan tunduk pada tuntutan Amerika untuk membebaskan pastur Andrew Brunson, yang sedang diadili dengan tuduhan terorisme. Presiden Amerika Donald Trump hari Rabu (25/7) mengancam akan memberlakukan “sanksi-sanksi tegas” jika Brunson tidak dibebaskan.
“Kami tidak akan mundur ketika berhadapan dengan sanksi-sanksi,” ujar seorang penyiar televisi TRT Turki mengutip Erdogan. “Mereka seharusnya tidak lupa bahwa mereka akan kehilangan seorang mitra yang tulus,” tambahnya.
Presiden Turki itu kini sedang melakukan lawatan ke beberapa negara Afrika.
Pernyataan Erdogan itu bertepatan dengan meningkatnya retorika anti-Amerika. Lima suratkabar pro-pemerintah hari Minggu (29/7) memuat judul yang sama ("Kami tidak terikat dengan AS").
"Turki tidak akan berlutut di hadapan siapa pun," ujar Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.
Ankara berkeras bahwa penahanan dan persidangan Brunson adalah masalah pengadilan. Pastur Amerika itu diadili atas tuduhan mendukung mereka yang berkonspirasi di balik upaya kudeta yang gagal tahun 2016 dan keberadaannya dikaitkan dengan pemberontak Kurdi. Awal bulan ini pengadilan membebaskan Brunson dan menempatkannya dalam tahanan rumah setelah dipenjara selama hampir dua tahun. Namun Amerika menntut pembebasan segera Brunson, dan mengatakan tuduhan itu “tidak berdasar.” [em]