Pemimpin Turki mengatakan, ia menerima “tanggapan positif'' dari Presiden Donald Trump atas situasi di Suriah utara, di mana Turki mengancam akan melancarkan sebuah serangan baru melawan pejuang Kurdi Suriah yang didukung Amerika.
President Recep Tayyip Erdogan tidak merinci tanggapan AS itu hari Senin (17/12). Kedua pemimpin berbicara melalui telpon hari Jumat (14/12).
Turki berjanji melancarkan serangan baru terhadap Unit-Unit Perlindungan Rakyat, atau YPG, yang merupakan komponen utama pasukan sekutu AS yang mendesak militan ISIS ke luar dari banyak wilayah timur laut Suriah. Pasukan AS bermarkas di daerah itu, sebagian untuk mengurangi ketegangan.
Turki menganggap YPG sebagai kelompok teroris karena kaitannya dengan pemberontakan Kurdi di Turki.
Erdogan mengatakan, Turki sedang menunggu AS untuk menepati janjinya, tetapi bisa melancarkan serangan baru "kapan saja." (ps/ab)
