Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, di sela-sela peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia pertama (PD I) di Perancis. Pertemuan ini datang sementara kedua sekutu NATO itu berupaya memulihkan hubungan setelah terjadi ketegangan selama beberapa waktu.
Sejumlah perbedaan kebijakan telah menyebabkan hubungan bilateral mereka renggang; tetapi pembebasan seorang pendeta Amerika, Andrew Brunson, dan pemulangan dirinya, tampaknya telah membalikkan situasinya. Washington telah memberi Ankara pengecualian dalam pemberlakuan sanksi terhadap Iran dan mengizinkan negara itu membeli minyak Iran selama 6 bulan.
Trump juga mengatakan, pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul menyebabkan kerjasama erat dengan Ankara.
Suriah diduga akan jadi agenda utama antara kedua pemimpin itu.
Dukungan militer Washington untuk milisi Kurdi Suriah, YPG, dalam perang melawan ISIS masih menjadi duri dalam hubungan bilateral kedua negara. (jm)