Sejumlah aktivitas mulai dilakukan kembali hari Senin di Perancis, Inggris, Yunani dan lokasi-lokasi lainnya, sementara China menetapkan kembali sejumlah restriksi terkait virus corona setelah munculnya puluhan kasus baru di Beijing.
Para pemilik restoran di Paris juga di seantero negara itu mulai menerima pengunjung untuk makan di dalam restoran. Pengunjung dari berbagai negara Eropa dapat kembali mengunjungi Perancis lagi, sementara negara-negara lain membuka perbatasan mereka bagi pengunjung dari negara lain di benua itu. “Kita harus meluncurkan kembali perekonomian kita,” kata Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Di Inggris, toko-toko yang semula tergolong tidak esensial kembali buka hari Senin (15/6), begitu pula tempat-tempat ibadah untuk berdoa bagi individu, selain tempat-tempat rekreasi seperti kebun-kebun binatang dan bioskop-bioskop drive-in. Warga masih perlu menjalankan social distancing dan pemerintah menganjurkan warga menggunakan masker sewaktu berada di dalam ruangan. Hari Senin (15/6), penumpang mulai diwajibkan mengenakan masker di dalam transportasi umum di Inggris.
Yunani membuka bandara internasional di kota terbesar kedua di negara itu, Thessaloniki, bagi pengunjung dari wilayah Uni Eropa, dan museum-museum di negara itu dibuka kembali setelah ditutup selama tiga bulan.
Taman hiburan Disneyland Hong Kong siap beroperasi kembali hari Kamis. Taman itu ditutup sejak Januari dan pada awalnya, pengunjung yang diizinkan masuk dibatasi jumlahnya. Para pengunjung harus menyiapkan pernyataan mengenai kesehatan sebagai bagian dari proses pemesanan sebelum kedatangan mereka. Taman Disney di Shanghai telah dibuka kembali bulan lalu.
China melaporkan 49 kasus baru Covid-19 terkonfirmasi, mayoritas terkait dengan sebuah pasar grosir di Beijing. Ini mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali sejumlah restriksi berupa isolasi sosial serta menangguhkan rencana untuk membuka beberapa sekolah.
Banyak daerah di seantero dunia yang bersusah payah mengambil keputusan mengenai kapan dan seberapa cepat melonggarkan langkah-langkah yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona. Sejauh ini tercatat 7,9 juta orang terjangkit Covid-19 dan sedikitnya 433 ribu kematian akibat virus itu di seluruh dunia.
Gubernur New York Andrew Cuomo, yang negara bagiannya paling terpukul oleh wabah Covid-19 di AS, hari Minggu menyatakan keprihatinannya terkait keluhan bahwa otoritas setempat dan bisnis yang tidak memberlakukan restriksi sepatutnya, mendorong pertemuan banyak orang dengan penerapan social distancing yang buruk dan sedikit orang yang mengenakan masker.
“Kalau Anda mengadakan pertemuan dalam jumlah besar yang tidak menerapkan pembatasan jarak sosial, tidak mengenakan masker, Anda akan mengalami peningkatan dalam penyebaran virus,” kata Cuomo. “Ini mungkin tidak muncul dalam suatu jangka waktu tertentu, tapi akan muncul. Dan begitu ini muncul, ini sudah terlambat.”
Menteri Kesehatan Turki juga menyatakan prihatin mengenai upaya-upaya di negaranya, dengan mengatakan Turki “menjauh dari target dengan lebih dari 1.500 kasus baru terkonfirmasi dalam satu hari. Ini adalah angka tertinggi penambahan kasus baru dalam satu hari di Turki sejak 3 Juni. [uh/ab]