Tautan-tautan Akses

Eropa Pertimbangkan untuk Menyita Miliaran Dolar dari Rusia


FILE - Menara Spasskaya di Kremlin dan Katedral St. Basil di Moskow, Rusia, 16 Mei 2024. (Maxim Shemetov/REUTERS)
FILE - Menara Spasskaya di Kremlin dan Katedral St. Basil di Moskow, Rusia, 16 Mei 2024. (Maxim Shemetov/REUTERS)

Negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, beberapa negara anggota Uni Eropa, dan Jepang, membekukan sekitar $300 miliar aset yang dimiliki oleh Bank Sentral Rusia, setelah invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Dukungan negara-negara Barat tampaknya semakin besar untuk menyita sepenuhnya aset-aset Rusia bernilai ratusan miliar dolar yang dibekukan, setelah invasi skala penuh oleh Moskow ke Ukraina, di tengah beredarnya spekulasi bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan mengupayakan kesepakatan perdamaian antara kedua negara, Rusia dan Ukraina, segera setelah Trump menjabat pekan depan.

Negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, beberapa negara anggota Uni Eropa, dan Jepang, membekukan sekitar $300 miliar aset yang dimiliki oleh Bank Sentral Rusia, setelah invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Sekitar $200 miliar aset disimpan di fasilitas Euroclear di Brussels, dan sekitar $5 miliar dibekukan di Amerika Serikat. Media Amerika Serikat melaporkan hari Selasa, Presiden Joe Biden yang akan segera mengakhiri jabatannya, menyerukan pada menit-menit terakhir, agar sekutu-sekutu Eropanya menyita sepenuhnya aset-aset Rusia, sehingga bisa digunakan sebagai alat tawar menawar ketika melakukan perundingan perdamaian pada masa depan.

Sebagian anggota parlemen Eropa mendorong agar aset tersebut diberikan kepada Ukraina, untuk membeli senjata dan membantu membangun kembali negaranya. Pihak lain khawatir bahwa penyitaan aset akan menghalangi investor dan mengganggu stabilitas mata uang Barat. Rusia mengatakan, penyitaan aset apa pun merupakan tindakan ilegal dan berjanji akan membalasnya.

Biaya pembangunan kembali Ukraina akan mencapai sedikitnya $486 miliar dalama dasawarsa berikutnya, menurut laporan pemerintah Ukraina, Kelompok Bank Dunia, Komisi Eropa, dan PBB pada bulan Februari 2024.

Inggris memblokir aset Rusia sekitar $22 miliar. Para anggota parlemen pada pekan lalu memberikan suara mendukung mosi tidak mengikat untuk menyita aset-aset itu dan memberikan uang tersebut kepada Kyiv.

Anggota Parlemen Mike Martin, yang mengajukan mosi tersebut, menyebutkan ketidakpastian mengenai bantuan militer untuk Ukraina pada masa depan di bawah kepemimpinan Trump. [ps/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG