Awan-awan di exoplanet masif HAT-P-7b kemungkinan terbuat dari batu ruby dan safir, menurut sebuah penelitian baru.
Menulis di jurnal Nature Astronomy, para peneliti di University of Warwick di Inggris mengatakan, penemuan tersebut didapat ketika mengamati pola-pola udara di exoplanet, atau planet di luar tata surya, tersebut yang berjarak 1.000 tahun cahaya.
Ini pertama kalinya pola-pola cuaca sebuah exoplanet gas raksasa telah diamati, kata para peneliti. Mereka juga mengatakan telah memantau awan-awan yang "memukau secara visual" yang kemungkinan terbuat dari korundum, mineral yang ditemukan pada batu ruby dan safir, saat awan-awan itu bergerak di sekitar planet tersebut.
Meski ada potensi kandungan batu-batu mulia, HAT-P-7b bukan tempat yang nyaman ditinggali. Planet ini diyakini berukuran 16 kali lebih besar daripada Bumi. Planet ini juga diguncang "sistem-sistem cuaca ganas, badai-badai besar" dan suhu tinggi yang mencapai 2.500 derajat Celsius. Planet ini juga terkunci: satu sisi selalu menghadap bintang, sehingga satu sisi planet panas dan lainnya dingin.
HAT-P-7b pertama kali ditemukan tahun 2008. Planet ini 500 kali lebih masif daripada Bumi dan 40 persen lebih besar dari Yupiter. Bintangnya berukuran dua kali matahari kita. [hd]