Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mendesak pemerintahan di dunia untuk meningkatkan koordinasi pasar-pasar pertanian menanggapi kenaikan harga pangan global yang mengancam keamanan negara-negara berkembang yang bergantung pada impor.
Berbicara pada konferensi di Roma, hari Selasa untuk memperingati Hari Pangan Dunia, Direktur Jendral FAO Jose Graziano da Silva mengatakan “penting untuk meningkatkan pengaturan ketahanan pangan” karena tidak ada satupun negara yang bisa memperoleh ketahanan semacam itu dalam dunia globalisasi.
Da Silva memberitahu pertemuan para menteri sekitar 20 negara bahwa “aturan dunia baru diperlukan” dengan koordinasi internasional yang lebih baik, berbagi informasi dan pasar yang transparan.
Graziano da Silva mengatakan sudah ada beberapa “kemajuan penting” termasuk reformasi pada Komite Ketahanan Pangan Dunia (CFS) dan pembentukan Sistim Informasi Pasar Pertanian (AMIS) tahun lalu. Ia mengatakan AMIS memungkinkan pemerintahan bereaksi cepat atas kenaikan harga pangan bulan Juli lalu, mencegah kepanikan dan menghindari tindakan sepihak semasa apa yang disebutnya suatu periode “menegangkan”
FAO memperkirakan bahwa 870 juta orang menderita kelaparan, angka yang disebut nya terlalu tinggi itu “tidak bisa diterima” meskipun angka itu lebih rendah dari sekitar 1 milyar penderita kelaparan pada awal 1990-an. Pejabat-pejabat FAO hari Selasa mengatakan komunitas internasional bisa lebih mengurangi masalah itu dengan mendukung koperasi pertanian di negara-negara berkembang.
Koperasi adalah asosiasi orang yang bersama-sama membentuk dan secara demokratis menjalankan usaha-usaha dagang. Pejabat FAO Eve Crowley memberitahu VOA bahwa koperasi pertanian penting karena mempunyai tujuan sosial, memobilisasi sumber daya setempat dan berfokus pada kesinambungan. Ia mengatakan mereka mempunyai 1 milyar anggota di seluruh dunia dan mendukung sekurangnya 100 ribu pekerjaan.
Berbicara pada konferensi di Roma, hari Selasa untuk memperingati Hari Pangan Dunia, Direktur Jendral FAO Jose Graziano da Silva mengatakan “penting untuk meningkatkan pengaturan ketahanan pangan” karena tidak ada satupun negara yang bisa memperoleh ketahanan semacam itu dalam dunia globalisasi.
Da Silva memberitahu pertemuan para menteri sekitar 20 negara bahwa “aturan dunia baru diperlukan” dengan koordinasi internasional yang lebih baik, berbagi informasi dan pasar yang transparan.
Graziano da Silva mengatakan sudah ada beberapa “kemajuan penting” termasuk reformasi pada Komite Ketahanan Pangan Dunia (CFS) dan pembentukan Sistim Informasi Pasar Pertanian (AMIS) tahun lalu. Ia mengatakan AMIS memungkinkan pemerintahan bereaksi cepat atas kenaikan harga pangan bulan Juli lalu, mencegah kepanikan dan menghindari tindakan sepihak semasa apa yang disebutnya suatu periode “menegangkan”
FAO memperkirakan bahwa 870 juta orang menderita kelaparan, angka yang disebut nya terlalu tinggi itu “tidak bisa diterima” meskipun angka itu lebih rendah dari sekitar 1 milyar penderita kelaparan pada awal 1990-an. Pejabat-pejabat FAO hari Selasa mengatakan komunitas internasional bisa lebih mengurangi masalah itu dengan mendukung koperasi pertanian di negara-negara berkembang.
Koperasi adalah asosiasi orang yang bersama-sama membentuk dan secara demokratis menjalankan usaha-usaha dagang. Pejabat FAO Eve Crowley memberitahu VOA bahwa koperasi pertanian penting karena mempunyai tujuan sosial, memobilisasi sumber daya setempat dan berfokus pada kesinambungan. Ia mengatakan mereka mempunyai 1 milyar anggota di seluruh dunia dan mendukung sekurangnya 100 ribu pekerjaan.
