Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS, bertemu secara virtual dengan tim transisi Presiden AS terpilih Joe Biden pada Kamis (3/12). Mereka membahas lonjakan pandemi virus corona di negara itu dan kemungkinan dimulainya segera vaksinasi besar-besaran bagi jutaan warga AS.
Fauci, direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional, pernah menjadi anggota satgas covid pemerintah. Tapi peringatannya, yang mengkhawatirkan mengenai risiko kesehatan akibat virus, itu tidak disenangi oleh presiden. Donald Trump kemudian mengesampingkan Fauci, dan lebih memilih pandangan medis yang optimistis menjelang pilpres bulan lalu.
Biden, yang mengalahkan Trump dalam pilpres, telah berjanji akan mendengar nasihat para pakar medis seperti Fauci. Puluhan ribu infeksi baru tercatat di AS setiap hari. Lebih dari 273.000 warga AS telah meninggal dunia akibat virus itu, paling banyak dibandingkan negara manapun di dunia, menurut Universitas Johns Hopkins.
Fauci, Pegawai Federal berusia 79 tahun, mengatakan dalam acara TV CBS News bahwa diskusinya dengan tim transisi Biden di instansinya akan fokus pada prioritas pemerintahan baru untuk memulai vaksinasi secepatnya, setelah dua vaksin potensial kemungkinan akan disetujui oleh badan pangan dan obat-obatan dalam dua pekan mendatang.
"Saya telah mengabdi di enam pemerintahan (Gedung Putih), saya telah melalui lima transisi, dan saya tahu bahwa transisi sangat penting apabila kita ingin melakukan serah terima tanggung jawab secara lancar," kata Fauci.
Fauci mengatakan dia belum berbicara dengan Biden, tapi diperkirakan itu akan segera terjadi. [vm/ka]