Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menyebut pengumuman FBI, bahwa biro investigasi federal itu sedang mempelajari bukti baru dalam kasusnya, belum pernah terjadi" dan "sangat mengganggu.
Kepada pendukung dalam kampanye di Daytona Beach, Florida, hari Sabtu (29/10), Clinton mengatakan, "Cukup aneh mengumumkan sesuatu dengan sedikit informasi, tepat sebelum pemilihan."
Dalam surat kepada anggota DPR Jumat, Direktur FBI James Comey mengatakan, ada email-email baru terkait kasus Clinton, meskipun tradisi FBI menghindari tindakan kontroversial pada hari-hari menjelang pemilu.
Kepada massa, Clinton mengatakan, "Ibu saya mengajarkan agar jangan pernah berhenti." Dalam pidato, ia menambahkan, "Kita tidak bisa membiarkan pemilu, dalam 10 hari terakhir, berkutat seputar kebisingan dan gangguan. Seharusnya (kita membahas) mengenai negara seperti apa yang kita inginkan untuk diri kita, anak-anak kita dan cucu kita."
Ia menyampaikan hal itu menjelang konser gratis "Get Out The Vote" di Miami, yang antara lain menampilkan bintang pop Jennifer Lopez.
Sebelumnya hari Sabtu, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyebut isu terbaru itu "titik terendah dalam sejarah negara kita."
Berkampanye di Colorado, ia mengatakan, "Satu suara bagi Hillary adalah suara untuk menyerahkan pemerintah kita." Ia bertekad pada hari pemilihan, 8 November, "akan mengubah keadaan."
Pengumuman FBI itu menuai kritik bahwa biro itu mencampuri pemilihan presiden Amerika. [ka]
