Kantor FBI di New York menyebut operasi itu yang terbesar dalam sejarah, berlangsung selama lebih dari dua tahun dan melibatkan agen-agen yang menyamar di 13 negara.
Pejabat FBI hari Selasa mengatakan operasi itu melindungi 400 ribu orang menjadi korban penipuan kartu kredit dan menyelamatkan mereka dari tagihan 205 juta dolar dalam pembelian yang menggunakan informasi curian.
24 tersangka ditangkap di Amerika sementara polisi menahan 13 orang lainnya di Inggris, Bosnia-Herzegovina, Bulgaria, Jerman, Italia, Jepang dan Norwegia.
FBI mengatakan para tersangka itu diduga menjalankan organisasi kejahatan global yang mencuri ribuan informasi kartu kredit dan nomor rekening bank dicuri dan digunakan untuk membeli barang atau jasa.
Preet Bharara, Jaksa Amerika di Manhattan, di kota New York mengatakan penangkapan itu menunjukkan bahwa penjahat komputer yang pandai dan bekerja lewat internet tetap menjadi sasaran hukum.
Pejabat FBI hari Selasa mengatakan operasi itu melindungi 400 ribu orang menjadi korban penipuan kartu kredit dan menyelamatkan mereka dari tagihan 205 juta dolar dalam pembelian yang menggunakan informasi curian.
24 tersangka ditangkap di Amerika sementara polisi menahan 13 orang lainnya di Inggris, Bosnia-Herzegovina, Bulgaria, Jerman, Italia, Jepang dan Norwegia.
FBI mengatakan para tersangka itu diduga menjalankan organisasi kejahatan global yang mencuri ribuan informasi kartu kredit dan nomor rekening bank dicuri dan digunakan untuk membeli barang atau jasa.
Preet Bharara, Jaksa Amerika di Manhattan, di kota New York mengatakan penangkapan itu menunjukkan bahwa penjahat komputer yang pandai dan bekerja lewat internet tetap menjadi sasaran hukum.