Tautan-tautan Akses

FBI: Penembak Trump Cari Informasi Soal Pembunuhan Kennedy


Direktur FBI Christopher Wray bersaksi dalam sidang bersama Komite DPR AS terkait percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, di Gedung Capitol, Washington, pada 24 Juli 2024. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)
Direktur FBI Christopher Wray bersaksi dalam sidang bersama Komite DPR AS terkait percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, di Gedung Capitol, Washington, pada 24 Juli 2024. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)

Pria berusia 20 tahun yang mencoba membunuh mantan presiden AS Donald Trump ketika berkampanye pada 13 Juli lalu, tampaknya telah serius merencanakan aksinya itu setidaknya seminggu sebelum kejadian tersebut berlangsung.

Direktur FBI Christopher Wray menyatakan di hadapan Kongres pada Rabu (24/7), meski masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, penyelidikan terhadap laptop Thomas Matthew Crooks menunjukkan, calon pembunuh itu tampaknya terobsesi oleh tokoh-tokoh masyarakat terkenal dan mencari informasi tentang pembunuhan mantan Presiden AS, John F. Kennedy, pada tahun 1963, yang dilakukan oleh pria bersenjata Lee Harvey Oswald.

“Pada tanggal 6 Juli, ia melakukan pencarian di Google untuk mengetahui 'seberapa jauh jarak Oswald dari Kennedy,'” kata Wray.

“Itu jelas penting dalam kaitannya dengan pola pikirnya,” tambah Wray. “Itu adalah hari yang sama ketika ia mendaftar untuk hadir pada kampanye Trump di Butler.”

Tujuh hari kemudian, pada 13 Juli, Crooks naik ke atap yang menghadap ke panggung kampanye di Pennsylvania barat. Ia melepaskan delapan tembakan dari senapan serbu AR, menyebabkan telinga kanan Trump berdarah. Selain itu, seorang peserta kampanye terbunuh dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Crooks, yang akhirnya ditembak mati oleh penembak jitu dari Dinas Rahasia AS, juga kedapatan membawa remot peledak untuk dua alat peledak yang ia tinggalkan di mobilnya. Namun, direktur FBI mengatakan alat peledak tersebut belum diaktifkan dan kemungkinan tidak akan berfungsi seandainya Crooks mencoba mengoperasikannya.

“Hal-hal lain yang ia pikirkan itulah yang menurut saya masih menjadi pertanyaan,” kata Wray kepada kepada anggota Komite Kehakiman DPR AS. “Kami akan senang jika memiliki peta jalan yang menginformasikan apa yang sebenarnya ia pikirkan. Kami belum menemukan itu.”

Direktur FBI tersebut juga mengatakan bahwa Crooks menggunakan ponselnya untuk mencari informasi mengenai tokoh-tokoh penting.

“Penembak tampaknya melakukan banyak pencarian terhadap tokoh masyarakat secara umum melalui artikel-artikel berita dan sejenisnya,” kata Wray, seraya menambahkan bahwa gambar-gambar pejabat tinggi dan politisi yang ditemukan di ponsel penembak, terkait dengan artikel itu.

“Sejauh ini tampaknya tidak ada alasan, selain bahwa mereka semua adalah orang-orang terkemuka di masyarakat.”

Meski demikian, penyelidikan-penyelidikan lain terhadap ponsel dan perangkat elektronik pelaku sejauh ini belum memberi gambaran apa pun tentang pola pikir Crooks.

Wray mengatakan penyelidikan gagal memperoleh bukti ideologi politik atau manifesto yang bisa menjelaskan mengapa Crooks menyasar mantan presiden Trump.

Penyelidik juga tidak menemukan petunjuk apa pun apakah penembak mendapat bantuan atau memberi tahu orang lain mengenai rencananya. [ps/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG