Tautan-tautan Akses

FBI Selidiki Peretasan Besar-Besaran Terhadap Twitter


Logo Twitter di Bursa Efek New York, 8 Februari 2018.
Logo Twitter di Bursa Efek New York, 8 Februari 2018.

Biro Investigasi Federal (the Federal Bureau of Investigation/FBI) Amerika kini menyelidiki peretasan besar-besaran terhadap Twitter pada Rabu (15/7), di mana peretas memanfaatkan akun para tokoh terkenal untuk menipu pengguna dari lebih dari 100.000 dolar dalam bentuk Bitcoin.

FBI mengonfirmasi hal itu pada Kamis (16/7).

“FBI sedang menyelidiki insiden yang melibatkan beberapa akun Twitter milik individu-individu terkenal yang terjadi pada 15 Juli 2020. Pada saat ini, akun tersebut tampaknya telah dibobol untuk melakukan penipuan mata uang kripto,” kata divisi FBI San Francisco dalam sebuah pernyataan.

“Kami menyarankan masyarakat untuk tidak menjadi korban penipuan ini dengan mengirim mata uang kripto terkait insiden ini.”

Pada Rabu (15/7), peretas menarget akun sejumlah selebriti dan politisi, termasuk Jeff Bezos, Joe Biden, Kim Kardashian dan Barack Obama, dengan cuitan yang menjanjikan akan mengembalikan uang dua kali lipat dari jumlah yang mereka mereka kirim ke alamat Bitcoin anonim.

Menurut catatan publik blockchain untuk Bitcoin, para peretas menerima lebih dari $100.000 dalam bentuk mata uang kripto dari upaya penipuan itu.

Twitter menyebut pembobolan itu sebagai “serangan rekayasa sosial terkoordinasi” di mana penipu “berhasil menarget beberapa karyawan kami dengan akses ke sistem dan alat internal.” [lt/pp]

XS
SM
MD
LG