Bank sentral Filipina menjatuhkan denda US$21 juta kepada sebuah bank komersial Filipina hari Jumat (5/8) dalam kasus peretasan bank di Bangladesh pada awal tahun ini.
Rizal Commercial Banking Corporation sepakat membayar denda itu, untuk mempertegas apa yang disebutnya “komitmen kuat guna menjamin stabilitas sistem finansial Filipina.”
Menurut Duta Besar Bangladesh di Filipina, Presiden Rodrigo Duterte telah mengatakan, dia berkomitmen untuk mengembalikan $81 juta yang dicuri dari akun cadangan asing Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York, serta penyalurannya lewat rekening bank dan kasino di Manila pada Februari.
Baru sebagian kecil dari uang yang dicuri berhasil ditemukan.
Sebuah jaringan finansial global yang dipakai oleh 11 ribu bank untuk transfer dana bernilai milyaran dolar setiap hari, telah menerbitkan sebuah peringatan yang mendesak kepada pelanggannya agar meningkatkan perangkat lunak setelah beberapa insiden di dunia maya terjadi, dan menunjukkan bahwa pencurian uang lewat peretasan di Bangladesh bukanlah satu-satunya insiden yang terjadi. [jm]