Menteri Energi Filipina Alfonso Cusi, Senin (10/1), mengimbau Indonesia untuk mencabut larangan ekspor batu baranya, dengan mengatakan kebijakan itu akan merugikan perekonomian yang sangat bergantung pada bahan bakar untuk pembangkit listrik, kata Departemen Energi Manila.
Indonesia, eksporter batu bara termal terbesar dunia menangguhkan ekspor pada 1 Januari setelah PLN melaporkan tingkat persediaan bahan bakar yang sangat rendah untuk menjalankan pembangkit listrik domestiknya.
Reuters melaporkan langkah Filipina mengikuti permintaan serupa dari pemerintah Asia lainnya, seperti Jepang dan Korea Selatan.
Departemen Energi Filipina dalam keterangan tertulis mengatakan imbauan tersebut disampaikan Cusi dalam surat yang dikirim melalui Departemen Luar Negeri kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
Larangan tersebut mendorong harga batu bara di China dan Australia naik pada minggu lalu, sementara sejumlah kapal yang dijadwalkan untuk membawa batu bara ke pembeli utama, seperti Jepang, Cina, Korea Selatan dan India, di Kalimantan berada dalam kondisi ketidakpastian
Senator Win Gatchalian, yang mengepalai komite energi Senat, telah meminta Departemen Energi untuk menyiapkan langkah-langkah darurat karena larangan ekspor, termasuk mencari pemasok potensial lainnya. [ah/rs[