Filipina meminta bantuan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) jika Filipina memutuskan untuk mengembalikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terbengkalai.
Departemen Luar Negeri Filipina di Manila mengeluarkan pengumuman itu pada hari Minggu menyusul kunjungan Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano ke negara ini selama tiga hari.
Amano mengunjungi pabrik nuklir di provinsi Bataan di pulau Luzon. Setelah 10 tahun dibangun, fasilitas nuklir itu hampir selesai pada tahun 1986, namun bencana nuklir pada tahun itu di pabrik Chernobyl Uni Soviet di Ukraina telah memutarbalikkan opini publik terhadap tenaga nuklir. Proyek Bataan sejak itu terbengkalai, namun pabriknya tidak pernah dibongkar.
Filipina Pertimbangkan Bongkar Pabrik Nuklir, Minta Bantuan IAEA
Filipina berencana membongkar pabrik nuklir yang terbengkalai di pulau Luzon, dengan meminta bantuan IAEA.