Filipina memberlakukan "obligasi ganja" pada kelompok vokal asal Inggris, One Direction.
Biro Imigrasi telah meminta Zayn Malik dan Louis Tomlinson untuk membeli obligasi senilai US$5.000 masing-masing, yang akan hangus jika keduanya menggunakan atau mempromosikan narkoba ilegal tersebut selama sebuah konser di Manila akhir pekan ini.
Hal itu menyusul permintaan dari kelompok Advokasi Anti-Narkoba kepada biro itu untuk secara ketat memeriksa izin konser boyband tersebut setelah adanya video yang beredar di Internet yang memperlihatkan Malik dan Tomlinson konon merokok mariyuana.
Malik dan Tomlinson masing-masing diwajibkan membeli obligasi senilai 200.000 peso atau $4.470 dan $447 untuk biaya pemrosesan, menurut juru bicara Biro Imigrasi Elaine Tan, Kamis (19/3).
Produser One Direction telah membayar biaya-biaya obligasi tersebut, ujar Christine Ching, juru bicara Adovasi Anti-Narkoba.
Kelompok aktivisme itu juga masih menunggu respon petisi yang meminta pengadilan lokal memerintahkan badan-badan pemerintah terkait menjamin para anggota band itu bebas narkoba. Kelompok ini khawatir dengan pengaruh band populer itu di kalangan anak muda Filipina, ujar Ching.
Band beranggotakan lima orang itu akan tampil di Mall of Asia Concert Grounds di pinggir laut sebagai bagian dari "On The Road Again" tour. Setelah Manila, mereka akan tampil di Jakarta.
Berbagai laporan media menyebutkan bahwa Malik telah mengundurkan diri dari tur keliling dunia band tersebut, dan akan kembali ke Inggris dengan alasan menderita stress.