Filipina mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan perusahaan telepon genggam (ponsel) mengirim peringatan kepada jutaan penduduk yang berada di lintasan angin topan maut, letusan gunung berapi dan gempa bumi. Tujuannya untuk memperkecil jumlah korban bencana alam yang terjadi hampir tiap tahun.
Undang-undang "Free Mobile Disaster Act" tersebut merupakan sebagai tanggapan atas topan Haiyan, bencana yang paling mematikan yang pernah menerjang daratan dan menewaskan lebih dari 6,300 orang. Topan Haiyan menyebabkan 4 juta penduduk kehilangan tempat tinggal di bagian tengah negeri itu tahun lalu.
Undang-undang itu yang ditandatangani Presiden Benigno Aquino III pekan lalu tetapi diumumkan hari Jumat (28/6), mewajibkan perusahaan ponsel mengirim peringatan tentang badai, tsunami atau bencana lain apabila diminta oleh badan-badan penanggulangan bencana alam.