Kegiatan pembersihan dan pemulihan berlanjut hari Selasa (27/9) di Filipina Utara, sehari setelah Topan Noru mencapai kawasan pesisir, menyebabkan lima petugas penyelamat tewas, menimbulkan banjir dan pemadaman listrik. Topan ini juga memaksa para pejabat untuk menutup sekolah dan kantor pemerintah di ibu kota dan provinsi-provinsi terpencil.
Presiden Ferdinand Marcos Jr., yang melakukan inspeksi lewat udara terhadap beberapa daerah yang terkena dampak topan, memuji para petugas karena mengevakuasi ribuan orang ke tempat aman.
“Kita mungkin beruntung sedikit setidaknya kali ini. Tetapi menurut saya jelas dari keadaan ini, dari apa yang kita lihat dalam dua hari terakhir ini, yang paling penting adalah persiapan, membuat warga keluar dari daerah bahaya, mengerahkan semua aset yang akan digunakan jika kita perlu melakukan penyelamatan atau bantuan, menempatkannya sebanyak mungkin,” kata Marcos Jr.
Topan paling kuat yang melanda Filipina tahun ini telah menghantam pesisir di kota Burdeos, provinsi Quezon, sebelum malam tiba pada hari Minggu, kemudian melemah sewaktu melalui wilayah utama Luzon, di mana ribuan orang dipindahkan ke tempat-tempat penampungan darurat, sebagian dengan cara paksa, kata para pejabat.
Gubernur Bulacan Daniel Fernando mengatakan lima petugas penyelamat, yang menggunakan perahu untuk membantu warga yang terperangkap banjir, tertimpa tembok yang runtuh kemudian tenggelam di tengah air yang bergejolak.
Topan ini mungkin akan mencapai daratan hari Selasa (27/9) atau Rabu (28/9) di Vietnam Tengah. Ratusan ribu orang di Vietnam bersiap-siap mengungsi sebelum badai tiba. [uh/ab]
Forum