Tautan-tautan Akses

Film Dokumenter Inggris Tuduh China Mempengaruhi Universitas, Memata-matai Warga Hong Kong di Inggris


Aktivis prodemokrasi Hong Kong (tengah) tampak bergelut dengan staf Konsulat China di Manchester dalam aksi protes pada 16 Oktober 2022. (Foto: AFP/The Chaser News/Matthew Leung)
Aktivis prodemokrasi Hong Kong (tengah) tampak bergelut dengan staf Konsulat China di Manchester dalam aksi protes pada 16 Oktober 2022. (Foto: AFP/The Chaser News/Matthew Leung)

Film dokumenter BBC di Channel 4, “Secrets and Power: China in the UK” atau “Rahasia dan Kekuasaan: China di Inggris Raya,” mengklaim bahwa pemerintah China telah mengganggu kebebasan akademis dan memata-matai aktivis Hong Kong di Inggris.

Film berdurasi 49 menit yang dirilis pada hari Rabu (29/11) itu menuduh Universitas Nottingham menggunakan kurikulum yang disetujui Beijing di kelas-kelas yang diajarkan di kampus satelit di Ningbo dan menutup Program Studi China Kontemporer di bawah tekanan dari Beijing.

Program itu juga mengklaim seorang profesor di Imperial College London bekerja sama dengan para peneliti di sebuah universitas China, tentang penggunaan persenjataan kecerdasan buatan (AI) yang dapat digunakan agar menguntungkan bagi militer China. Kedua institusi itu telah membantah tuduhan tersebut.

Film itu juga menuduh bahwa agen pemerintah China yang berpura-pura menjadi wartawan, menggunakan profil dan avatar palsu untuk menarget aktivis Hong Kong yang kini tinggal di Inggris.

VOA Mandarin mengirim email ke Kedutaan Besar China di Inggris untuk meminta komentar mengenai klaim dalam film dokumenter itu, namun belum mendapat tanggapan.

Film dokumenter itu muncul ketika negara-negara lain, termasuk AS, memantau pengaruh China di kampus-kampus dan apa yang disebut sebagai “pusat polisi luar negeri,” yang konon bertujuan untuk membantu diaspora dan wisatawan China dalam mengatasi masalah sehari-hari.

University of Nottingham mendapat persetujuan dari Kementerian Pendidikan China untuk membuka kampus di Ningbo, China, pada tahun 2004. Semua mata kuliah di kampus Tiongkok diajarkan dalam bahasa Inggris dan mahasiswa diberi gelar yang sama seperti di kampus Inggris.

Profesor Stephen Morgan, mantan wakil rektor bidang perencanaan di kampus Ningbo, mengatakan dalam film dokumenter tersebut bahwa buku dan artikel di kampus itu, disensor oleh pejabat Partai Komunis setempat. [ps/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG