Hollywood kembali mengangkat sebuah kisah nyata ke layar lebar, lewat sebuah film berjudul “The King’s Speech,” yang bercerita tentang Raja George VI dari Inggris yang mendadak naik tahta untuk menggantikan kakaknya, Edward yang terpaksa turun karekna menikah dengan seorang janda. Namun ada satu hal yang sebenarnya tidak diketahui oleh rakyat, yaitu penyakit gagap yang membuat raja George VI kesulitan dalam berpidato.
Suatu hari, sang istri, yaitu Elizabeth atau juga dikenal sebagai ibu suri, menemui ahli terapi asal Australia yang eksentrik bernama Lionel Logue, dan memintanya untuk menyembuhkan penyakit gagap suaminya. Pertemuan janggal antara seorang raja dan ahli terapi ini kemudian membuahkan persahabatan diantara keduanya. Dalam film ini aktris Helena Bonham Carter yang dikenal lewat film-film seperti “Fight Club” dan Alice in Wonderland” berperan sebagai ibu suri. Perannya ini telah membuahkan nominasi dalam Academy Awards untuk kategori aktris pemeran pembantu terbaik, di mana dia bersaing dengan aktris-aktris seperti Amy Adams, Melissa Leo, Hailee Steinfeld, dan Jacky Weaver.
Aktor Geoffrey Rush memerankan karakter ahli terapi Lionel Logue, yang berhasil membuatnya masuk ke dalam nominasi Academy Awards untuk kategori aktor pemeran pembantu terbaik. “Salah satu teknik terapi Lionel Logue adalah dengan menganggap Raja George VI sebagai orang bisa, sehingga tidak ada perbedaan derajat di antara mereka berdua,” ujar Rush.
Aktor Colin Firth yang memerankan karakter raja George VI berkomentar, “Sebelum bertemu dengan Lionel Logue, raja George VI adalah seseorang yang tidak memiliki banyak teman, bukan hanya karena kedudukannya sebagai seorang raja, namun juga karena penyakit gagap yang dideritanya, yang membuatnya segan untuk berteman dan terbuka kepada orang lain.”
Peran yang cukup menantang ini telah membuahkan nominasi bagi Colin Firth untuk kategori aktor terbaik di ajang Academy Awards tahun 2011 ini.
Penyakit gagap Raja George VI tidak hanya membuatnya merasa dikucilkan, namun juga telah mengganggu kehidupan pernikahannya. Sutradara Tom Hooper berkomentar, “Penyakit gagap yang diderita oleh Raja George VI ini terkadang telah membuat rakyanya menjadi kasihan kepada sang raja ketika sedang berpidato. Tidak hanya sebagai seseorang yang berdarah biru, tetapi bila penyakit ini diderita oleh orang biasa, pasti orang itu akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan sesama.”
Skenario untuk film “The King’s Speech” ini ditulis oleh David Seidler dengan mengadaptasi hasil penelitian yang dilansir dari jurnal milik Lionel Logue yang memang tidak pernah dipublikasikan. Jurnal itu sendiri baru saja ditemukan sekitar beberapa minggu sebelum film ini mulai digarap. Menurut Sutradara Tom Hooper, “Salah satu tantangan dalam penggarapan film ini adalah untuk mengangkat cerita yang bersejarah ini menjadi menarik untuk ditonton.”
Apakah film “The King’s Speech” yang berhasil mendapatkan 12 nominasi ini akan menang banyak di ajang bergengsi Academy Awards mendatang? Kita tunggu saja tanggal 27 Februari nanti.