Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin pada Senin (31/1) mengatakan negara itu akan mengakhiri semua pembatasan sosial terkait COVID-19 pada Februari.
Ia mengatakan pemerintahan berhaluan Sosial Demokrat yang dipimpinnya akan berunding dengan partai-partai lain di parlemen mengenai jadwal penghapusan pembatasan sosial itu.
Di saat bersamaan, kontrol perbatasan internal antara Finlandia dan negara-negara Schengen lainnya berakhir pada Senin (31/1). Pembatasan itu diberlakukan pada akhir Desember lalu untuk mencegah perebakan luas varian omicron yang sangat menular. Wisatawan yang datang dari luar Uni Eropa tetap diharuskan mematuhi aturan ini hingga setidaknya 14 Februari mendatang.
Associated Press juga melaporkan pembatasan sosial yang berlaku di Denmark akan dicabut pada Selasa (2/1), termasuk peraturan yang membatasi warga dalam menikmati akses ke restoran, cafe, museum dan klub malam. Pemakaian masker juga tidak lagi menjadi kewajiban.
Pembatasan sosial ini awalnya diperkenalkan Juli lalu, tetapi dihapus sekitar 10 minggu kemudian setelah upaya vaksinasi membuahkan hasil. Aturan ini kembali diberlakukan pada saat jumlah kasus virus corona kembali melonjak.
Dalam perkembangan lainnya, Swedia pekan lalu mengatakan akan memperpanjang pembatasan sosial selama dua minggu ke depan. Menteri Sosial Lena Hallengren mengatakan negara, yang sebelumnya mencuri perhatian diantara negara-negara Eropa karena respon atas pandemi yang relatif “lepas tangan,” kini memiliki rekor perebakan COVID-19 yang sangat tinggi.
Swedia telah memerintahkan cafe, bar dan restoran tutup pada pukul 11 malam. [em/lt]
