Forum Ekonomi Sedunia di Davos, Swiss, dibuka hari ini dan dibayang-bayangi oleh berbagai kecemasan seperti perang dagang, kemelut Brexit, dan pertumbuhan ekonomi yang lamban.
Sekitar 3.000 bisnis, pemerintah, dan warga awam bertemu di Davos minggu ini.
Klaus Schwab, pendiri dari Forum Ekonomi Sedunia mengatakan, memperkuat kerja-sama global merupakan sebuah keharusan bagi kesejahteraan ekonomi dunia, yang kini didera oleh pemulihan yang lamban dan tidak merata sejak krisis finansial global pada 2008.
"Saya rasa kita meluncur di lapisan es yang tipis, karena sebagaimana dibeberkan dalam Global Risk Report, yang kami terbitkan beberapa hari yang lalu, ada berbagai ancaman terhadap ekonomi global.Saya rasa sangat penting untuk memperkuat kerja-sama global. Itulah yang ingin kami capai di sini, di Davos,” ujar Schwab.
Laporan dari Forum Ekonomi Sedunia itu melatar-belakangi pertemuan minggu ini, dan didalamnya ada peringatan keras dari penurunan ekonomi, sebagian disebabkan oleh ketegangan geo-politis di kalangan kekuatan-kekuatan dunia yang utama.
Beberapa pemimpin dunia tidak hadir, termasuk Presiden Donald Trump yang sedang dihadapkan pada penutupan operasi pemerintah yang paling lama dalam sejarah Amerika.Tetapi Menlu Amerika Mike Pompeo menanggapi kekhawatiran dengan perang dagang dengan Tiongkok lewat sebuah konferensi video.
“Ada yang mengatakan bahwa konflik, konflik adi-daya diantara kedua negara kami tidak terhindarkan. Kami tidak menilainya seperti itu.Kami ingin mencari peluang dimana kami bisa bekerja sama,” ujar Pompeo.
Pompeo menekankan bahwa kerjasama diantara kedua negara hanya bisa efektif kalau beberapa persyaratan dipenuhi.
“Samudra bebas dan terbuka, kemampuan negara-negara untuk mengangkut produk-produk mereka ke seluruh dunia, pengaturan dagang yang adil dan resiprokal, dimana setiap negara punya kesempatan untuk bersaing secara adil, transparan, dan terbuka,” tambahnya.
Pemimpin lainnya yang tidak hadir adalah PM Inggris Theresa May yang baru lolos dari sebuah mosi tidak percaya setelah persetujuan Brexit yang diupayakannya ditolak oleh parlemen Inggris. Sementara pertumbuhan ekonomi melamban, Oxfam sebuah NGO bantuan memperingatkan para elit di Davos ini bahwa kesenjangan pendapatan di seluruh dunia tidak mereda.