Pemerintah Filipina dan pemberontak Muslim yang melancarkan pemberontakan separatis selama puluhan tahun di selatan negara itu telah menanda-tangani perjanjian perdamaian sementara yang memberi garis besar langkah-langkah untuk mengakhiri konflik itu sebelum tahun 2016.
Presiden Benigno Aquino dan ketua Front Pembebasan Islam Moro (MILF), Murad Ebrahim, menyaksikan upacara penanda-tanganan hari Senin di istana presiden di Manila.
Para pejabat mengatakan persetujuan itu menyebut dengan jelas besarnya kekuasaan, pendapatan, dan wilayah di bagian Selatan negara itu yang kelak akan menjadi daerah otonomi Muslim baru yang dinamakan “Bangsamoro.”
Kerangka yang dirundingkan MILF di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, bulan ini, tersebut membentuk Komisi Transisi yang beranggotakan 15 orang dan diberi waktu hingga tahun 2016 untuk merancang undang-undang yang akan mendirikan daerah baru itu.
Presiden Benigno Aquino dan ketua Front Pembebasan Islam Moro (MILF), Murad Ebrahim, menyaksikan upacara penanda-tanganan hari Senin di istana presiden di Manila.
Para pejabat mengatakan persetujuan itu menyebut dengan jelas besarnya kekuasaan, pendapatan, dan wilayah di bagian Selatan negara itu yang kelak akan menjadi daerah otonomi Muslim baru yang dinamakan “Bangsamoro.”
Kerangka yang dirundingkan MILF di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, bulan ini, tersebut membentuk Komisi Transisi yang beranggotakan 15 orang dan diberi waktu hingga tahun 2016 untuk merancang undang-undang yang akan mendirikan daerah baru itu.